2/27/2013

MAKALAH KIMIA ANALISA PEMBAGIAN KATION GOLONGAN IIA


BAB I
PENDAHULUAN
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik, kation-kation didefinisikan ke dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifatnya terhadap pereaksi. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tertentu secara sistematik, dapat ditetapkan ada atau tidaknya kation-kation berdasarkan golongannya. Selain dari pada itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memisahkan berdasarkan golongan untuk kemudian dilakukan analisis lebih lanjut. Pereaksi-pereaksi yang sering digunakan untuk klasifikasi kation berdasarkan golongan adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, serta amonium karbonat. Klasifikasi diatas didasarkan pada kelarutan kation-kation masing-masing golongan pada pereaksi-pereaksi yang digunakan.

Klasifikasi kation  yang paling umum, di dasarkan pada kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat tersebut.
Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut :

Golongan I. Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal, raksa(I), dan perak.

Golongan II. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer. Ion-ion golongan ini adalah raksa(II), tembaga, bismut,kadmium, arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(III). Keempat ion pertama adalah sub-golongan IIa dan sisanya adalah sub-golongan IIb. Sulfida dari kation dalam golongan IIa tidak dapat larut dalam amonium polisulfida, sedangkan pada sub-golongan dapat larut.

Golongan III. Kation dari golongan ini tidak dapat bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer. Kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau disebut amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II),besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, seng, dan mangan(II).

Golongan IV. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I, II, dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, stronsium,dan barium.

Golongan V. Kation-kation yang lebih umum, tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium,amonium, litium, dan hidrogen. 
Untuk kali ini kelompok kami akan membahas tentang pembagian kation golongan IIA.


MAKALAH
“KIMIA ANALISA”
(PEMBAGIAN KATION GOLONGAN IIA)

(ada tabel pemisahan golonganya)


BAB II
KAJIAN TEORI
Kation golongan IIA tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan hydrogen sulfide sehingga sering disebut golongan tembaga-timah.à merupakan endapan yang dihasilkan dari penambahan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer (0,25 – 0,30 M) kedalam larutan sampel. Golongan II àKation Golongan II (Hg2+, Pb2+, Cu2+, Sb2+, Sn2+, Sn4+,As3+, Bi3+). Sulfida dari golongan II
Sulfida golongan II memiliki nilai Ksp yang sangat kecil, oleh sebab itu konsentrasi ion sulfida herus dijaga relatif rendah, agar menghindarkan pengendapan dari sulfida-sulfida yang diharapkan tetap larut (golongan III atau IV). Konsentrasi ion sulfida diatur hanya sampai mampu mengedapkan SnS2. Konsentrasi ion sulfida  dapat dikontrol dengan pengaturan konsentrasi H+.
kemudian dipisahkan kelarutan sulfidanya. Sulfida amfoter dari stibium  dan timah larut dalam larutan basa yang mengandung sulfida dan amoniak, tetapi sulfida raksa(II), timbal(II) dam tembaga(II) dalam suasana basa yang mengandung amoniak. Sulfida timbal (II) dan tembaga (II) larut apabila konsentrasi ion melalui sulfida diturunkan melalui prosos oksidasi diubah menjadi unsur belerang dengan menggunakan asam nitrat. Kelompok besar ini .
kation golongan II A : Hg , Bi, Cu, Cd,      

Kation golongan II :
1.      Raksa (II) Hg2+
Larutkan ppt hitam dalam aqua raja, uap kan sampai kering lalu larutkan dalam HCL encer. tambahkan setetes larutan SnCl2, bila terbentuk ppt putih kemudian menjadi  noda hitam atau abu – abu Hg2+ positif.
3 HgS + 2 HNO3 + 6 HCL      3 HgCL2 + 4 H2O + 2NO +2S
2 HgCL2 + SNCL2            Hg2CL2   + SNCL4
HgCL2 + SNCL2         2Hg  + SNCL2

2.      Bismuth ( Bi3+)
Tambahkan pada ppt putih larutan Na stanit, Bila pptnya menjadi hitam maka Bi3+ positif.

2Bi (OH)3 + 3Na2SnO2             2Bi    + 3H2O + 3Na2SnO3

3.      Cuprum (Cu2+)                       
Pada Sebagian dari larutan di tambahkan asam asetat encer lalu larutan K4Fe(CN)6 bila terbentuk ppt coklat merah maka, Cu2+ positif
[Cu(NH3)4] So4 + 4CH3COOH                      CuSO4 + 4CH3COONH4
2CuSO4 + K4Fe(CN)6                                 Cu2 [Fe(CN)6 ] + 2K2SO4
4.      Cadrium (Cd2+)
Pada sisa dari larutan di teteskan larutan KCN sampai di hasilkan larutan yang tak berwarna. Alirkan gas H2S kedalamnya,  bila terbentuk ppt kuning Cd2+ positif.
[Cd(NH3)4]SO4 + 4KCN                   K2[Cd(CN)4] +K2SO4+ 4 NH3
K2[Cd(CN)4] + H2S                CdS     +2KCN +2HCN

UJI ENDAPAN UNTUK KATION GOLONGAN II A
Endapan HgS, Bi2S3, PbS, CuS, CdS pindahkan dalam gelas piala tambah 5 cc HNO3 5N didihkan 3 menit saring dan cuci dengan air
Endapan
HgS larutkan ke air raja, uapkan lalu larutkan HCl encer + larutan SnCl2 berlebih terjadi endapan putih jadi abu abu, maka ion Hg2+ ada
Larutan
Mengandung Pb(NO3)2, Bi(NO3)3, Cu(NO3)2, Cd(NO3)2
Tambahkan NH4OH pekat berlebihan, sampai terjadi endapan disaring
Endapan
Mengandung Bi(OH)3 dan Pb(OH)2 panaskan beri 5 cc NaOH 5N dan saring
Larutan
Cu2+ dan Cd2+ dibagi 2 :
·         Uji Cu
Asamkan dengan CH3COOH + larutan K4Fe(CN)6 endapan coklat merah, maka ion Cu2+ ada
·         Uji Cd
Tambah larutan KCN diaduk warna biru hilang lalu aliri gas H2S endapan kuning, maka ion Cd2+ ada
Endapan
Bi(OH)3 cuci endapan tambah larutan NaSnO2 endapan hitam, berarti ion Bi2+ ada
Larutan
Mengandung ion Pb2+ beri CH3COOH tambah K2CrO4. Ada endapan kuning, maka ion Pb2+ ada

0 komentar:

Posting Komentar