Kelompok :
1. Rizka
Muntia Sari 1131010001
2. Finayuari
Kausarisma 1131010003
3. Atika
Nandini 1131010008
4. Domas
Cahyo Wijayanto 1131010009
5. Darmawan
Nurwantaka A 1131010015
6. Moch.
Bachtiar 1131010018
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan
kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rakhmad serta karunianya penulis dapat
menyelesaikan Makalah OPERASI
TEKNIK KIMIA tentang Filtrasi ini
telah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah OPERASI TEKNIK KIMIA tentang Filtrasi ini penulis buat sebagai salah satu prasyarat dalam mengikuti pelajaran
yang diasuh oleh ibu Ir. Dyah Suci P, MT serta untuk memenuhi kriteria
penilaian bagi setiap mahasiswa yang menempuh pendidikan di program studi
Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur.
Makalah ini tidak akan dapat terwujud tanpa bantuan
dari semua pihak. Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis
sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Ir. Dyah Suci
P, MT selaku dosen mata kuliah Operasi Teknik Kimia yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dan
motivasi kepada penulis untuk bisa mengerti dan memahami dengan benar apa saja
yang terkandung dalam mata kuliah Operasi Teknik Kimia.
Sebagai
akhir kata, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman
penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu , atas atensi serta
bantuannya dalam bertukar pikiran mengenai isi materi yang penulis buat dalam Makalah OPERASI TEKNIK KIMIA ini.
Surabaya, November 2012
Penulis,
BAB
III
PENUTUP
Kembali
kami ucapkan terima kasih kepada ibu Ir. Luluk
Edahwati, MT selaku
dosen mata kuliah Operasi
Teknik Kimia yang telah
meluangkan waktunya untuk membaca makalah dari penulis. Demikian makalah
mengenai Filtrasi
sebagai salah satu bagian daripada materi yang ada di
dalam mata kuliah Operasi
Teknik Kimia yang dapat penulis
uraikan dalam makalah ini. Apabila ada kurang maupun
lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
BAB I
KAJIAN TEORI
Filtrasi
adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau
septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri
mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan
mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat
justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum
dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari
hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan
pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan
kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan,
beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Fluida mengalir melalui media penyaring
karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Penyaring dapat
beroperasi pada:
- Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
- Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
- Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer
dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu kolom, dengan
menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal. Penyaring sentrifugal
didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini. Dalam suatu penyaring
gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen)
kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi
dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah
cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah
penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut
beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari
padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus
operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara
kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan
terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak
dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring
kue (cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang
(crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar
sebagai suatu kue kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a.
Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk
membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan
membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih
semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam medium penyaring (Gb.
30.4.b) atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan
saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari
partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan
suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring (Gb.
30.4.c). Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan,
tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium
penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup
kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan
mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi
pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang
berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan
memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filtrasi&oldid=6196643"
Faktor
– faktor
yang mempengaruhi Filtrasi
1. Debit
filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya
filter secara efisien.)
2. Konsentrasi
(konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air yang
sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media ata akan
jadi clogging)
3. Temperature
(adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan menyebabkan massa
jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi
daya tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjaid perbedaan dalam
ukuran besar partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman
media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting
dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya
saring yang sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama)
5. Tinggi
muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi muka air di atas
media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media.
Tersedianya muka air yang cukup tinggi di atas media akan meningkatkan daya
tekan air untuk masuk ke dalam pori. Dengan muka pori yang tinggi akan
meningkatnkan laju filtrasi).
Untuk semua
proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa beda
tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum
filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil
dibandingkan zat cairnya. Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan
atas beberapa cara, yaitu:
a.
Pressure Filtration
Filtrasi
yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b.
Gravity Filtration
Filtrasi
yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c.
Vacum Filtration
Filtrasi
dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara
(penghisapan).
Penyaringan
secara gravitasi merupakan cara yang tertua yang dilakukan untuk memurnikan
suatu suspensi. Gambar di bawah ini secara luas telah digunakan seperti
pemurnian melalui sandfilter.
Gambar
3. Penyaringan secara gravitasi
FLATE
AND FRAME FILTER
Alat
ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat
ini dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang
terletak pada tiap sisi platenya. Plate and frame filter digunakan untuk
memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan
menahan padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense
relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
1.
Open Delivery Filter press
Saluran
untuk slurry dan wash (pencuci) melalui satu saluran masuk dan tiap
plate untuk saluran cairannya.
2.
Closed Delivery Filter Press
Memiliki
beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk
melalui lubang saluran masuk. Filter cloth terletak di setiap sisi frame.
Tekanan diberikan terhadap slurry agar melewati filter cloth untuk dapat
masuk ke dalam plate and frame filter kemudian keluar melalui lubang plate
sebagai filtrat. Padatan akan terakumulasi atau tertinggal dan menempel
pada cloth. Setelah beberapa lama maka ruang antara plate akan
tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan umpan akan berhenti mengalir.
Jika hal ini terjadi maka cloth harus segera dicuci. Pencucian ini
dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan keluar
melalui frame. Hal ini merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed
delivery).Berdasarkan kompresibilitasnya cake (slurry yang
menempel pada cloth) dibagi menjadi dua, yakni :
1.
Compressible cake
Cake
akan mengalami perubahan struktur
apabila mengalami tekanan sehingga ruang kosong dalam cake semakin kecil
akibatnya proses penahan semakin besar dan proses filtrasi semakin sulit.
2.
Incompressible cake
Cake
yang tidak mengalami perubahan jika
terjadi perubahan tekanan. Pada kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada.
Tetapi tekanan yang digunakan kecil maka cake dapat dianggap incompressible
cake. Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium
filter primer telah dilapisi cake dan filtrat telah jenuh maka
tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk melakukan
satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan
agar jumlah volume filtrat per satuan waktu maksimum, dalam filtrasi yang
disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang diperlukan untuk melakukan
proses filtrasi, yang merupakan :
ts
= tf + t w + tp
dengan:
ts
= waktu siklus
tf
= waktu filtrasi sesungguhnya
tw
= waktu pencucian
tp
= waktu bongkar pasang
Pencucian/Washing
Optimasi
jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat warna
yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya,
sehingga mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian
yang keluar dari filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi
pencucian dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air cucian
sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume optimum.
ROTARY
DISK VACUM FILTER
Rotary
disk vacum filter ini digunakan operasi
dalam skala besar serta proses kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth),
kertas, media poros dan lain-lain. Pemiliham media filter ini didasarkan atas
kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inert terhadap
bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.
Prinsip
kerja
Slurry
yang akan disaring menempati suatu
tempat (basin). Leaf dicelupkan ke slurry dan mengumpulkan cake-nya
pada premukaan leaf (filtrat tidak). Filtrat keluar melalui saluran
keluar utama. Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1.
Horizontal rotary vacuum filter
2.
Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
(Modul Praktikum
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA CILEGON – BANTEN 2008)
Hal
yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ;
gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter
membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam
suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat
yang melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi
biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik
dengan cara batch maupun kontinyu.
a)
Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi
digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil
saringan disebut filtrat.
Gambar
1. Filtrasi skala laboratorium
b)
Filtrasi Skala Industri
Sebelum
peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak
berfungsi secara optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya
perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. penyaring dilakukan agar dapat
beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada
bagian atas media penyaring
2) Tekanan operasi pada bagian atas
media penyaring
3) Dan vakum pada bagian bawah
Tekanan
di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam
suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada
saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti
pasir.
Penyaring
gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan
penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,
tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-menerus (steady)
atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
2.
Klasifikasi penyaringan
Dalam
beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium penyaring
yang baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:
1. Penyaring gaya berat (gravity
filters)
gravitasi
adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan
ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir
2. Penyaring tekanan (Pressure
filters)
Suatu
mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan.
Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat
mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu; cairan melalui kanvas
dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.
3. Penyaring vakum (Vacuum filters)
4.Penyaring sentrifugal (
Centrifugal filters)
Padatan
yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan
berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki dinding
bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas
atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan
melewati medium penyaring, meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk
keranjang dihentikan dan padatan kue diputar untuk waktu yang singkat,
kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel sehingga padatan
lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter press)
atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus
dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat
dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.
- Berdasarkan operasinya dibagi
atas :
1. Cara batch (bertahap )
2. Cara continue (berkesinambungan)
Tipe-tipe penyaring :
1) Penyaring pasir (sand filter) :
a.tangki terbuka
b.tangki tertutup
2) Penyaring tekan (filters press):
a.Pelat berongga (recessed plate)
b.Pelat dan bingkai (plate and
frame)
3) Penyaring – Daun ( leaf )
a. Moore
Penyaring
Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun
penyaring dicelupkan dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan
dengan sistim produksi vakum.
b. Kelly
Penyaring
ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder horizontal.
Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel dan
roda.
c. Sweetland
Penyaring
ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam bejana
bertekanan.
d. Niagara
Penyaring
ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.
4) Penyaring tabung ( tubular /
candle filter )
5) Penyaring – Teromol
a. Oliver ( Rotary drum )
b. Topfeed ( Dorco )
6) Penyaring Sabuk mendatar
(horizontal belt filter)
penyaring berfungsi menahan dan
menyangga partikel padatan . syarat penyaring yang baik :
- secara mekanis kuat
- tahan korosi ( terhadap cairan
yang ditangani )
- memberikan tahanan yang kecil
terhadap aliran ( porosity besar )
Macam-
macam filter antara lain:
a.
Filter Gravitasi (Gravity Filter)
- Merupakan tipe yang paling tua
dan sederhana.
- Filter ini tersusun atas
tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan
pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.
- Filter ini dugunakan untuk proses
fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan.
Contohnya : pada pemurnian air.
- Tangki biasanya terbuat dari
kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton.
Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu
dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari
dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian
bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau
lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air
sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam.
Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur.
Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam
filtrasi maupun adsorbsi.
Hal
yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan
materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b.
Filter Pelat dan Bingkai
Filter
tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain
dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara
bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada
beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan
(pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk
membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran
terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman
tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di
tengah.
Umpan
suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok
kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke
bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan
pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju
ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke
keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh
lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran
atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat,
memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan
dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat.
Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan
ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang
lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake
dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat dan
bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang di
bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah
siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian
dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah
melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian
sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama
seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing”
membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci
(satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara
bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya. Pencucian
memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat,
meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini
memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semuam
tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok
kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan
menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan
pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas
(tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan
setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian
masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di antara
bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah pada
pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada
keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan
pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga
dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan
bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
Gambar
Filter Plat
c.
Batch Leaf Filter
Filter
daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan
pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan
pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter
daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake
lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran
masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang
dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat
tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan
terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan
yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang
lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari
pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau
filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan
didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan
udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih.
Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter
kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara
berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci
dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry
dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh
: pembuatan Mg dari air laut.
d.
Filter Press
Suatu
mesin pres bersaringan berisi satu set
plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian
ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium
penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan melalui kanvas
dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan
padatan dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres
bersaringan dapat berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal
atau horizontal. Kebanyakan kompartemen padatan
dibentuk dengan cetakan plat berbahan
polipropelina. Dalam desain lain, kompertemen
tersebut dibentuk di dalam cetakan plat
berbingkai (plate-and-frame press), yang didalamnya
terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :
- Plat dan
bingkai dipasang pada posisi vertikal
dalam rak logam, dengan kain melingkupi permukaan setiap
plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar skrup hidrolik.
- Lumpur memasuki suatu sisi
akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
- Lumpur mengalir
sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian
tersebut.
- Jalur tambahan
mengalirkan lumpur dan jalur utama ke
dalam setiap bingkai.
- Padatan akan
terendapkan di atas kain yang menutupi
permukaan plat.
- Cairan
menembus kain, menuruni jalur pada
permukaan plat (corrugation), dan keluar dari mesin press.
- Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Gambar
Filter Press
Perawatan
filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih
panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
- Media penyaring
dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel
yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
- Kantong penyaring untuk
pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel.
- Penyaring bercangkang dan
berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media penyaringan
tersebut akan bekerja secara optimum.
Persamaan (rumus) dasar laju filtrasi pada proses batch.
Keterangan
:
t =
waktu atau lama filtrasi (detik)
V =
volume filtrat m3
Δp =
pressure drop, N/m2
A =
luas filter, m2
μ =
viskositas, Pa.s atau kg/m.s
α =
hambatan cake, m/kg
Rm =
hambatan filter medium terhadap
aliran
filtrasi, m-1
Permisi, saya izin bertanya Cs itu apa ya kak? Terima kasih
BalasHapus