BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metode yang
tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematik seperti metode yang telah
di uraikan dalam bab-bab terdahulu seperti kation. Sampai kini, belum pernah
anion-anion yang umum kedalam golongan-golongan utama, dan pemisahan berikutnya
yang tanpa dapat diragu-ragukan lagi dari masing-masing golongan menjadi
anggota-anggota golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam
peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya
boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan
metode ini, dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan
prosedur-prosedur yang lebih sederhana yang akan diuraikan dibawah.
Skema
klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam
praktek.Skema ini bukanlah skema yang kaku, karena beberapa anion termasuk
dalam lebih dari satu sub golongan, lagipula tak mempunyai dasar teoritis.
Pada hakikatnya, proses-proses yang dipakai dapat
dibagi ke dalam :
a. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk
yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam
-
Gas-gas yang dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat
encer
-
Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat
b. Proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam
larutan
-
Reaksi pengendapan
-
Oksidasi dan reduksi dalam larutan
B.
Klasifikasi anion
a. Kelas A
-
Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer:
Karbonat, hydrogen karbonat(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.
-
Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat : Karbonat, hydrogen
karbonat(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida,
sianat, fluoride, heksafluorosilikat, klorida, bromide, iodide, nitrat, klorat,
perklorat, permanganate, bromate, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat
(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
b. Kelas B
-
Reaksi pengendapan : Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit,
hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksaflourosilikat,
salisilat, benzoate, dan subsinat.
-
Oksidasi dan reduksi dalam larutan : Manganat, permanganate, kromat
dan dikromat.
Reaksi- reaksi dari semuaanion ini akan kita pelajari secara
sistematis pada halaman-halaman yang berikut. Untuk memudahkan, reaksi dari
asam-asam organic-organik tertentu, dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi :
asetat, format, oksalat, tatrat, sitrat, salisilat, benzoat, dan subsinat.
Perlu ditunjukkan disini, bahwa asetat, format, salisilat, benzoate, dan
subsinat sendiri, membentuk suatu golongan yang lain, semua memberi perwarnaan
atau endapan yang khas setelah ditambahkan larutan besi(III) klorida kepada
suatu larutan yang praktis netral.
BAB II
KAJIAN TEORI
ion adalah satu atom,
kumpulan atom, atau partikel subatomik dengan satu jumlah muatan listrik. Ion
yang paling mudah adalah elektron (muatan negatif tunggal, e-), proton (satu
ion hidrogen, H +, muatan positif), dan partikel alpha (ion helium, he2 +,
memiliki dua proton dan dua neutron).
Satu ion bermuatan negatif, yang memiliki lebih elektron dalam kulit elektron dari jumlah proton dalam nucleus, disebut anion, karena ia tertarik ke anod; sedangkan satu ion bermuatan positif, yang memiliki kurang elektron dibanding proton, dikenal sebagai kation, karena tertarik ke katoda . Satu poliatom anion yang mengandung oksigen kadangkala disebut oksianion.
Ion-ion ditandai sama seperti mana atom netral dan molekul bertindak secara listrik kecuali untuk kehadiran satu 'Superscript' yang menunjukkan tandaan sejumlah arus listrik dan jumlah elektron lebih dari satu.
Satu ion bermuatan negatif, yang memiliki lebih elektron dalam kulit elektron dari jumlah proton dalam nucleus, disebut anion, karena ia tertarik ke anod; sedangkan satu ion bermuatan positif, yang memiliki kurang elektron dibanding proton, dikenal sebagai kation, karena tertarik ke katoda . Satu poliatom anion yang mengandung oksigen kadangkala disebut oksianion.
Ion-ion ditandai sama seperti mana atom netral dan molekul bertindak secara listrik kecuali untuk kehadiran satu 'Superscript' yang menunjukkan tandaan sejumlah arus listrik dan jumlah elektron lebih dari satu.
Anion adalah ion
negatif yang terbentuk ketika satu-satu atom menerima satu atau lebih elektron
dalam proses kimia. Anion bermuatan negatif karena jumlah proton dalam
nukleusnya kurang dibandingkan jumlah elektron.
1. Karbonat (CO32-)
Kelarutan
semua karbonat normal dengan kecuali karbonat dari logam-logam alkali serta
ammonium, tak larut dalam air. Hydrogen karbonat atau bikarbonat dari kalsium,
storontium, barium, magnesium, dan mungkin dari besi ada dalam larutan air,
mereka terbentuk karena aksi oleh asam karbonat yang berlebihan terhadap
karbonat-karbonat normal, entah dalam larutan air atau suspensi dan akan
terurai pada pendidihan larutan
Hydrogen
karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air, tetapi kurang larut disbanding
karbonat normal padananya.
2. Hydrogen Karbonat (HCO-3)
Kebanyakan
reaksi hydrogen karbonat serupa dengan reaksi karbonat. Uji yang diuraikan
disini cocok untuk membedakan hydrogen karbonat dari karbonat
3. Sulfit (SO32-)
Hanya
sulfit dari logam alkali dan dari ammonium larut dalam air, sulfit dari logam
lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut.Hydrogen sulfit dari logam alkali
larut dalam air, hydrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikena dalam
larutan.
4. Tiosulfat (S2O32-)
Kebanyakan
tiosulfat yang pernah dibuat larut dalam air : tiosulfat dari timbel, perak,
dan barium larut sedikit sekali. Banyak dari tiosulfat ini larut dalam larutan
natrium tiosulfat yang berlebihan, membentuk garam kompleks.
5. Sulfida (S2-)
Sulfide
asam, sulfide normal, dan polisulfida dari logam-logam alkali, larut dalam
air.Larutan air zat-zat ini dengan basakarena hidrolisis.
S2-
+ H2O ↔ SH-
+ OH-
SH-+
H2O↔ H2S
+ OH-
Sulfide
normal dari kebanyakan logam lain tidak larut, sulfide alkali tanah larut
sangat sedikit, tetapi berangsur-angsur berubah karena kontak dengan air
menjadi hydrogen sulfide yang larut
CaS + H2O→ Ca2+
+ SH- + OH-
Sulfide
dari aluminium, kromium, dan magnesium hanya dapat dibuat dalam keadaan kering,
karena mereka terhidrolisis sempurna oleh air
Al2SO3
+ 6H2O→2Al(OH)3 ↓ + 3H2S↑
Warna-warna
yang khas dan kelarutan dari banyak sulfide-sulfida logam telah dibahas
sehubungan dengan reaksi-reaksi kation. Sulfide besi, mangan, zink, dan
logam-logam alkali terurai oleh asam klorida encer, kobalt, stibium, dan
timah(IV) memerlukan asam klorida pekat untuk berurai, sulfide-sulfida lainnya
seperti merkurium(II) sulfide, tidak larut dalam asam klorida pekat, tetapi
larut dalam air raja dengan memisahkan belerang. Adanya sulfide dalam
sulfide-sulfida yang tidak larut, dapat dideteksi oleh reduksi dengan hydrogen
yang baru saja terbentuk (nascendi)(dihasilkan dari zink atau timah dan asam
klorida) terhadap logam tersebut dan hydrogen sulfide, dimana yang terakhir ini
diidentifikasi dengan kertas timbel asam asetat. Metode lainnya adalah dengan
melebur sulfide itu dengan natrium karbonat anhidrat mengekstraksi massa itu
dengan air dan mengolah larutan yang telah disaring dengan larutan natrium
nitroprusida yang baru saja dibuat, padamana akan diperoleh warna ungu, larutan
natrium karbonat itu boleh saja diolah dengan larutan timbel nitrat, pada
timbel sulfide yang hitam diendapkan.
6.
Nitrit (NO2-)
Perak
nitrit larut sangat sedikit dalam air, semua nitrit lainnya larut dalam air.
7.
Sianida (CN-)
Hanya sianida dari logam-logam alkali dan alkali tanah yag larut dalam
air, larutan ini bereaksi basa disebabkan oleh hidrolisis
CN- + H2O →
HCN + OH-
Merkurium(II) sianida(Hg(CN)2), juga larut dalam air,
tetapi praktis merupakan non-elektrolit, maka tidak memperlihatkan
reaksi-reaksi ionic seperti sianidalain. Banyak sianida logam melarut dalam
larutan kalium sianida dengan menghasilkan garam-garam kompleks.
Catatan : semua sianida sangat beracun. Asam bebasnya,
HCN, mudah menguap dan sangat berbahaya, sehingga semua eksperimen dalam mana
gas ini kemungkinan akan dilepaskan, atau eksperimen-eksperimen dalammana
sianida-sianida dipanaskan (harus dilakukan dalam kamar asam)
8.
Sianat (OCN-)
Sianat dari alkali dan alkali tanah larut dlam air. Sianat ari perak,
merkurium(I), timbel dan tembaga, tidak larut. Asam bebasnya adalah cairan
tidak berwarna yang berbau tak sedap, ion ini sangat tidak stabil
9.
Tiosianat (SCN-)
Perak dan tembaga(I) tiosianat praktis tidak larut dalam air,
merkurium(II) dan timbel tiosianat sangat sedikit larut, kelarutan
masing-masing dalam gℓ-1 pada 20° adalah 0,0003; 0,0005; 0,7 dan 0,45. Tiosianat
dari kebanyakan lainnya, larut.
10.
Ion Heksasianoferat(II) ([Fe(CN)6]4-)
Heksasianoferat(II) dari logam-logam alkali dan alkali tanah, larut
dlam air, heksasianoferat(II) dari logam-logam lainnya tidk larut dalam air dan
dalam asam encer dingin, tetapi terurai oleh alkali.
11.
Heksasianoferat(III) ([Fe(CN)6]3-)
Heksasianoferat(III) dari alkali dan alkali tanah larut dalam air,
begitpula besi(III) heksasianoferat(III). Heksasianoferat(III) dari kebanyakan
logam lain tidak larut atau sangat sedikit larut. Heksasianoferat(III) dari
logam-logam umumnya lebih larut dari heksasiano ferat(II)nya.
12.
Hipoklorit (OCI-)
Semua hipoklorit larut dalam
air. Zat-zat ini bereaksi basa karena hidrolisis.
13.
Klorida (Cl-)
Kebanyakan klorida larut dalam air.Merkurium(I) klorida (Hg2Cl2),
perak klorida (AgCl), timbel klorida (PbCl2) (yang ini larut sangat sedikit
dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air mendidih), tembaga(I) klorida
(CuCl), bismutoksiklorida (BiOCl), stimbiumoksiklorida (SbOCl), dan
merkurium(II) oksiklorida (Hg2OCl2) tidak larut dalam air
14.
Bromide (Br-)
Perak, merkurium(I), dan tembaga(I) tidak larut
dalam air. Timbel bromide sangat seikit larut dalam air dingi tetapi mudah
larut dalam air mendidih.Semua bromide lainnya larut.
15.
Iodide (I-)
Kelarutan iodide serupa dengan klorida dan
bromide. Perak, merkurium(I), merkurium(II), tembaga(I), dan timbel iodide
adalah garam-garamnya yang paling sedikit larut.
16.
Fluorida (F-)
Flourida dari logam alkali yang umum dan dari
perak, merkurium, aluminium dan nikel, mudah larut dalam air, sedang fluoride
dari timbel, tembaga, besi(III), barium, litium larut sedikit, dan fluoride
dari logam alkali tanah yang lainnya tidak larut dalam air
17.
Nitrat (NO3-)
Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari
merkurium dan bismuth menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air,
garam-garam ini larut dalam asam nitrat encer
18.
Klorat (ClO3)
Semua klorat larut dalam air, kalium klorat
adalah salah satu dari yang paling sedikit larut(66 gℓ-1 pada 18°) dan litium klorat salah satu yang banyak larut
(3150 gℓ-1 pada 18°).
19.
Bromate (BrO3-)
Perak, barium, dan timbel bromate, larut sedikit
dalam air, dengan kelarutan masing-masing adalah 2,0 gℓ-1, 7,0 gℓ-1, dan 13,5 gℓ-1 pada 20°, merkurium (I) bromate juga sangat sedikit
larut. Kebanyakan dari bromate logam-logam lainnya mudah larut dalam air
20.
Iodat (IO3-)
Iodat logam-logam alkali larut dalam air, iodat
logam-logam lainnya sangat sedikit larut, dan umumnya kurang larut dari klorat
dan bromate padannya. Beberapa kelarutan dalam gℓ-1 pada 20° adalah timbel iodat 0,03(25°), perak iodat 0,06, barium iodat 0,22, kalsium
iodat 3,7, kalium iodat 81,3, dan natrium iodat 90,0. Asam iodat merupakan zat
padat kristalin, dan mempunyai kelarutan 2,330 gℓ-1 pada 20°
21.
Perklorat (ClO4-)
Perklorat
umumnya larut dalam air. Kalium perklorat adalah salah satu dari yang paling
sedikit lart (7,5 gℓ-1 dan 218 gℓ-1, masing-masing pada 0° dan 100°) dan natrium perklorat adalah salah satu dari
yang paling bnayak larut (2,096 gℓ-1 pada 25°)
22.
Borat (BO33-, B4O72-,
BO2-)
Borat-borat diturunkan dari ketiga asam borat :
asam ortoborat (H3BO3), asam piroborat (H2B4O7)
dan asam metaborat (HBO2). Asam ortoborat adalah zat padat kristalin
yang putih, yang sangat sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih larut
dalam air panas, garam-garam dari asam ini sangat sedikit diketahui dengan
pasti. Asam ortoborat yang dipanaskan pada 100°, akan diubah menjadi asam metaborat pada 140° dihasilkan asam piroborat. Kebanyakan garam ini
diturunkan dari asam meta dan piro. Disebabkan oleh lemahnya asam borat,
garam-garam yang larut terhidrolisis dalam larutan, dan karenanya bereaksi
basa.
BO33- + 3H2O ↔ H3BO3 + 3OH-
B4O72- + 7H2O
↔ 4H3BO3 + 2OH-
BO2- + 2H2O↔
H3BO3
+ OH-
Kelarutan borat dari logam-logam alkali mudah
larut dalam air.Borat dari logam-logam lainnya umumnya sangat sedikit larut
dalam air, tetapi cukup larut dalam asam-asam dan dalam larutan ammonium
klorida.
23.
Sulfat (SO42-)
Sulfat dari barium, strontium, dan timbel praktis
tak larut dalam air, sulfat dari kalsium dan merkurium(II) larut sedikit, dan
kebanyakan sulfat dari logam-logam sisanya, larut. Beberapa sulfat basa,
misalnya dari merkurium, bismuth, dan kromium, juga tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam asam klorida encer atau asam nitrat encer.
Asam sulfat adalah cairan yang tidak berwarna,
seerti minyak dan higroskopik, dengan berat jenis 1,838.Asam pekatnya yang
murni dan komersial, adalah suatu campuran bertitik didih konstan, dengan titik
didih 338° dan mengandung asam kira-kira 98 persen.Cairan
ini dapat bercampur dengan air dalam sumua perbandingan dengn melepaskan panas
yang banyak, ketika mencampurkan keduanya, asam harus selalu dituang dalam
aliran yang tipis kedalam air (jika air yang dituangkan kepada asam yang
lebih berat itu, uap mungkin dengan
tiba-tiba akan erbentuk yang akan mengangkat sedikit asam beramanya, sehingg
mungkin menimbulkan cedera yang berat).
24.
Peroksodisulfat (S2O82-)
Peroksodisulfat yang paling terkenal yaitu dari
natrium, kalium, ammonium, dan barium, larut dalam air diantara mana garam
kaliumnya adalah yang paling sedikit larut(17,gℓ-1pada 0°C)
25.
Silikat (SiO2-3)
Asam-asam silikat dapat dinyatakan dengan rumus
umum xSiO2.yH2O.Garam-garam yang
bersangkutan dengan asam ortosilikat,H4SiO4,(SiO2.2H2O),asam
metasilikat,H2SiO3(SiO2.H2O),dan asam
disilikat H2Si2O5 (2SiO2.H2O),
dikenal dengan pasti.metalisikat sering dinyatakan sebagai silikat saja.
26.
Heksafluorosilikat ([SiF6]2-)
Kebanyakan heksafluorosilikat dari logam-logam
(kecuali garam-garam barium dan kaluimnya,yang hanya sedikit larut),larut dalam
air.larutan dari asamnya (asam hidrofluorosilikat H2[SiF6])
merupakan salah satu produk dari aksi oleh air terhadap silicon tetrosfafluorida,dan
akan terbentuk juga dengan melarutkan silica dalam asam fluorida.
SiO2 +6HF
→ H2[SiF6] +2H2O
27.
Ortofosfat (PO3-4)
Asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga,yang
membentuk tiga deret garamortofosfatprimer,mis.NaH2PO4,ortofosfat
sekunder,mis.Na2HPO4,dan ortofosfat tersier,mis.Na3PO4.jika
suatu larutan asam ortofosfat dinetralkan dengan natrium hidroksida dengan
memakai jingga metil sebagai indicator,titik netral dicapai bila asam itu telah
diubah menjadi fosfat primernya,dengan fenolflatlain sebagai indicator,larutan
akan bereaksi netral bila fosfat sekundernya terbentuk ,dengan 3mol alkali,akan
terbentuk fosfat tersier atau fostat normalnya.NaH2PO4
bersifat netral terhadap jingga metil dan asam terhadap fenolflatlainNa2HPO4
bersifat netral terhadap fenolflation dan basa terhadap jingga metil,Na2PO4
bersifat basa terhadap kebanyakan indicator, karena hidrolisisnya yang
luas.natrium fosfat yang biasa,adalah dinatrium hydrogen fosfat, Na2HPO412H2O.
Kelarutan fosfat dari ammonium dari logam-logam
alkali,kecuali dari litium,larut dalam air,fosfat primer dari logam-logam
alkali tanah juga larut.semua fosfat logam-logam lainya,dan juga fosfat
sekunder dan tersier dari logam-logam alkali tanah,larut sangat sedikit atau
tidak larut dalam air.
28.
Pirofosfat (P2O74-) dan Metafosfat
(PO3-)
Natrium pirofosfat dibuat dengan memanaskan
dinatrium hydrogen fosfatfos
2Na2HPO4→ Na4P2O7 + H2O↑
Sejumlah
metafosfat dikenal orang dan zat-zat ini boleh dianggap sebagai turunan dari
asam polimer (HPO3) yaitu asam polimetafosfat. Calgon yang dipakai
untuk pelunakan air, mungkin adalah (NaPO3)6 atau Na2[Na4(PO3)6].
Piro-
dan metafosfat memberi hasil positif padauji ammonium molibdat setelah
dipanaskan selama beberapa waktu, ini pasti disebabkan oleh perubahannya yang
mula-mula dalam larutan menjadi ortofosfat.Perbedaan yang utama antara orto-,
piro-, dan meta-fosfat tertera dalam tabel berikut.
29.
Fosfit (HPO32-)
Fosfit
dari logam alkali larut dalam air, semua fosfit dari logam-logam lainnya tak
larut dalam air.
30.
Hipofosfit (H2PO2-)
Semua
hiposfosfit larut dalam air.
31.
Arsenit (AsO33-)
dan Arsenat (AsO42-)
32.
Kromat (CrO42-)
dan Dikromat (Cr4O72-)
Kromat logam biasanya adlah zat-zat padat
berwarna, yang mnghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.Asam
mineral encer, yaitu ion-ion hydrogen, kromat berubah menjadi dikromat yang
terakhir ini menghasilkan larutan yang merah-jingga. Perubahan ini dibalikkan
oleh alkali, yaitu oleh ion-ion hidroksil
2CrO42- + 2H+ ↔
2HCrO4-↔
Cr2O72- + H2O
Kromat
dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut dalam air, strontium
kromat larut sangat sangat sedikit.Kebanyakan kromat logam-logam lain tak larut
dalam air.Natrium, kalium, dan ammonium dikromat larut dalam air.
33.
Permanganate (MnO4-)
Semua
permanganate larut dalam air, membentuk larutan ungu (lembayung-kemerahan)
34.
Asetat (CH3COO-)
Semua
asetat normal, terkecuali perak merkurium(I) asetat yang sangat sedikit larut,
dengan mudah larut dalam air. Beberapa asetat basa dari besi, aluminium, dan
kromium tak larut dalam air. Asam bebasnya CH3COOH adalah cairan
yang tak berwarna dengan bau yang menusuk, dengan titik didih 117°, titik lebur
17° dan dapat bercampur dengan air dalam semua perbandingan zat ini bersifat
korosif terhadap kulit manusia.
35.
Format (HCOO-)
Terkecuali
garam-garam timbel, perak, dan merkurium(I) yang sangat sedikit larut,
kebanyakan format larut dalam air. Asam bebasnya HCOOH adalah suatu cairan yang
berbau menyengat (titik didih 100,5°, titik lebur 8°) yang dapat bercmpur
dengan air dalam semua perbandingan dan menimbulkan lepuh-lepuh bila mengenai
kulit.
36.
Oksalat (COO22-)
Oksalat
dari logam-logam alkali dan besi (II) larut dalam air, semua oksalat lain tak
larut atau sangat sedikit larut dalam air. Mereka semuanya larut dalam
asam-asam encer.Beberapa oksalat larut dalam lautan pekat asam oksalat dengan
jalan membentuk oksalat asam atau oksalat kompleks yang larut.Asam oksalat
(suatu asam dibasa) adalah zat padat kristalin, tidak berwarna, dan sangan
mudah dalam air.
37.
Tartrat (C4H4O62-)
Asam tartarat
HOOC [CH(OH)2] COOH atau H2C4H4O6
adalah zat padat kristalin, yang teramat mudah larut dalam air, zat ini adalah
suatu asam basa. Kalium dan ammonium hydrogen tartrat sangat sedikit larut
dalam air, tartrat dari logam alkali lainnya mudah larut. Tartrat normal dari
logam-logam alkali mudah larut, sedang tartrat normal dari logam-logam lainnya
sangat sedikit larut dalam air, tetapi melarut dalam larutan tartrat dari logam
alkali dengan membentuk garam komplekls, yang sering tak member reaksi yang
khas dari logam-logam yang terdapat. Garam-garam komersialnya yang paling
penting adalah “tartrat emetic” K(SbO).C4H4O6.0,5
H2O “garam Rochelle” KNa. C4H4O6.4
H2O dan “krim tartrat” KH. C4H4O6.
38.
Sitrat (C6H5O73-)
Asam sitrat
HOOC.CH2.C(OH)-CO2H.CH2.COOH.H2O
atau H3C6H5O7.H2O adalah
zat padat kristalin yang sangat larut dalam air, ia menjadi tak-terhidrat pada
55o dan melebur pada 160o. ia merupakan asam tribasa, dan
karenannya menghasilkan tiga derat garam.
39.
Salisilat (C7H5O3-)
Asam
salsilat C6H4(OH)COOH membentuk jarum-jarum tak berwarna,
yang melebur pada 155o. asamnya sedikit larut dalam air dingin,
tetapi lebih laruh dalam air panas, darimana zat itu dapat dikrastilkan
kembali. Zat ini mudah larut dalam alcohol dan eter.
40.
Benzoate (C6H5COO-)
asam benzoate C6H5COOH
adalah zat padat putih, kristalin, titik leburnya adalah 121o. asam
ini sangat sedikit larut dalam air, tetapi lebih larut dalam air panas, dimana
ia akan mengkristal setelah didinginkan, ia larut dalam alcohol dan eter. Semua
benzoate kecuali garam berzoat dari perak dan besi(III) basa, mudah larut dalam
air dingin.
41.
Suksanat (C4H4O42-)
kelarutan
asam suksinat, HOOC. CH2. CH2.COOH atau H2C4H4O42-
(suatu asam dibasa) adalah zat padat kristalan putih.
42.
Hidrogen Peroksida (H2O2)
Zat ini diperdagangkan
dalam bentuk larutan ’10-, 20-, 40-, dan 100-volume’.terbentuk dengan
menambahkan natrium peroksida dalam porsi-porsi yang kecil kepada air es.
43.
DITIONIT (S2O42-)
Ditionit diperoleh dari
kerja zat-zat pereduksi seperti zink, atas hydrogen sulfit. Natrium ditionit
adalah zat pereduksi yang sangat kuat
Untuk makalah Dapat Download Makalah Anion
Lebih lengkap dan jelas
0 komentar:
Posting Komentar