2/26/2013

Anion


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematik seperti metode yang telah di uraikan dalam bab-bab terdahulu seperti kation. Sampai kini, belum pernah anion-anion yang umum kedalam golongan-golongan utama, dan pemisahan berikutnya yang tanpa dapat diragu-ragukan lagi dari masing-masing golongan menjadi anggota-anggota golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini, dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana yang akan diuraikan dibawah.
Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktek.Skema ini bukanlah skema yang kaku, karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan, lagipula tak mempunyai dasar teoritis.
Pada hakikatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam :
a.       Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam
-          Gas-gas yang dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer
-          Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat
b.      Proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan
-          Reaksi pengendapan
-          Oksidasi dan reduksi dalam larutan


B.     Klasifikasi anion
a.       Kelas A
-          Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat, hydrogen karbonat(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
-          Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat : Karbonat, hydrogen karbonat(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, sianat, fluoride, heksafluorosilikat, klorida, bromide, iodide, nitrat, klorat, perklorat, permanganate, bromate, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
b.      Kelas B
-          Reaksi pengendapan : Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksaflourosilikat, salisilat, benzoate, dan subsinat.
-          Oksidasi dan reduksi dalam larutan : Manganat, permanganate, kromat dan dikromat.
Reaksi- reaksi dari semuaanion ini akan kita pelajari secara sistematis pada halaman-halaman yang berikut. Untuk memudahkan, reaksi dari asam-asam organic-organik tertentu, dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi : asetat, format, oksalat, tatrat, sitrat, salisilat, benzoat, dan subsinat. Perlu ditunjukkan disini, bahwa asetat, format, salisilat, benzoate, dan subsinat sendiri, membentuk suatu golongan yang lain, semua memberi perwarnaan atau endapan yang khas setelah ditambahkan larutan besi(III) klorida kepada suatu larutan yang praktis netral.




BAB II
KAJIAN TEORI
ion adalah satu atom, kumpulan atom, atau partikel subatomik dengan satu jumlah muatan listrik. Ion yang paling mudah adalah elektron (muatan negatif tunggal, e-), proton (satu ion hidrogen, H +, muatan positif), dan partikel alpha (ion helium, he2 +, memiliki dua proton dan dua neutron).

               Satu ion bermuatan negatif, yang memiliki lebih elektron dalam kulit elektron dari jumlah proton dalam nucleus, disebut anion, karena ia tertarik ke anod; sedangkan satu ion bermuatan positif, yang memiliki kurang elektron dibanding proton, dikenal sebagai kation, karena tertarik ke katoda . Satu poliatom anion yang mengandung oksigen kadangkala disebut oksianion.

             Ion-ion ditandai sama seperti mana atom netral dan molekul bertindak secara listrik kecuali untuk kehadiran satu 'Superscript' yang menunjukkan tandaan sejumlah arus listrik dan jumlah elektron lebih dari satu.
Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika satu-satu atom menerima satu atau lebih elektron dalam proses kimia. Anion bermuatan negatif karena jumlah proton dalam nukleusnya kurang dibandingkan jumlah elektron.

1.      Karbonat (CO32-)
Kelarutan semua karbonat normal dengan kecuali karbonat dari logam-logam alkali serta ammonium, tak larut dalam air. Hydrogen karbonat atau bikarbonat dari kalsium, storontium, barium, magnesium, dan mungkin dari besi ada dalam larutan air, mereka terbentuk karena aksi oleh asam karbonat yang berlebihan terhadap karbonat-karbonat normal, entah dalam larutan air atau suspensi dan akan terurai pada pendidihan larutan
CaCO3   + H2O + CO2           Ca2+ + 2HCO-3
Hydrogen karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air, tetapi kurang larut disbanding karbonat normal padananya.
2.      Hydrogen Karbonat (HCO-3)
Kebanyakan reaksi hydrogen karbonat serupa dengan reaksi karbonat. Uji yang diuraikan disini cocok untuk membedakan hydrogen karbonat dari karbonat
3.      Sulfit (SO32-)
Hanya sulfit dari logam alkali dan dari ammonium larut dalam air, sulfit dari logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut.Hydrogen sulfit dari logam alkali larut dalam air, hydrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikena dalam larutan.
4.      Tiosulfat (S2O32-)
Kebanyakan tiosulfat yang pernah dibuat larut dalam air : tiosulfat dari timbel, perak, dan barium larut sedikit sekali. Banyak dari tiosulfat ini larut dalam larutan natrium tiosulfat yang berlebihan, membentuk garam kompleks.


5.      Sulfida (S2-)
Sulfide asam, sulfide normal, dan polisulfida dari logam-logam alkali, larut dalam air.Larutan air zat-zat ini dengan basakarena hidrolisis.
S2- + H2  SH- + OH-
SH-+ H2O    H2S + OH-
Sulfide normal dari kebanyakan logam lain tidak larut, sulfide alkali tanah larut sangat sedikit, tetapi berangsur-angsur berubah karena kontak dengan air menjadi hydrogen sulfide yang larut
CaS + H2O  Ca2+ + SH- + OH-
Sulfide dari aluminium, kromium, dan magnesium hanya dapat dibuat dalam keadaan kering, karena mereka terhidrolisis sempurna oleh air
Al2SO3 + 6H2O2Al(OH)3   + 3H2S
Warna-warna yang khas dan kelarutan dari banyak sulfide-sulfida logam telah dibahas sehubungan dengan reaksi-reaksi kation. Sulfide besi, mangan, zink, dan logam-logam alkali terurai oleh asam klorida encer, kobalt, stibium, dan timah(IV) memerlukan asam klorida pekat untuk berurai, sulfide-sulfida lainnya seperti merkurium(II) sulfide, tidak larut dalam asam klorida pekat, tetapi larut dalam air raja dengan memisahkan belerang. Adanya sulfide dalam sulfide-sulfida yang tidak larut, dapat dideteksi oleh reduksi dengan hydrogen yang baru saja terbentuk (nascendi)(dihasilkan dari zink atau timah dan asam klorida) terhadap logam tersebut dan hydrogen sulfide, dimana yang terakhir ini diidentifikasi dengan kertas timbel asam asetat. Metode lainnya adalah dengan melebur sulfide itu dengan natrium karbonat anhidrat mengekstraksi massa itu dengan air dan mengolah larutan yang telah disaring dengan larutan natrium nitroprusida yang baru saja dibuat, padamana akan diperoleh warna ungu, larutan natrium karbonat itu boleh saja diolah dengan larutan timbel nitrat, pada timbel sulfide yang hitam diendapkan.
6.                  Nitrit (NO2-)
Perak nitrit larut sangat sedikit dalam air, semua nitrit lainnya larut dalam air.
7.                  Sianida (CN-)
Hanya sianida dari logam-logam alkali dan alkali tanah yag larut dalam air, larutan ini bereaksi basa disebabkan oleh hidrolisis
CN- + H2O             HCN + OH-
Merkurium(II) sianida(Hg(CN)2), juga larut dalam air, tetapi praktis merupakan non-elektrolit, maka tidak memperlihatkan reaksi-reaksi ionic seperti sianidalain. Banyak sianida logam melarut dalam larutan kalium sianida dengan menghasilkan garam-garam kompleks.
Catatan : semua sianida sangat beracun. Asam bebasnya, HCN, mudah menguap dan sangat berbahaya, sehingga semua eksperimen dalam mana gas ini kemungkinan akan dilepaskan, atau eksperimen-eksperimen dalammana sianida-sianida dipanaskan (harus dilakukan dalam kamar asam)
8.                  Sianat (OCN-)
Sianat dari alkali dan alkali tanah larut dlam air. Sianat ari perak, merkurium(I), timbel dan tembaga, tidak larut. Asam bebasnya adalah cairan tidak berwarna yang berbau tak sedap, ion ini sangat tidak stabil
9.                  Tiosianat (SCN-)
Perak dan tembaga(I) tiosianat praktis tidak larut dalam air, merkurium(II) dan timbel tiosianat sangat sedikit larut, kelarutan masing-masing dalam g-1 pada 20° adalah 0,0003; 0,0005; 0,7 dan 0,45. Tiosianat dari kebanyakan lainnya, larut.
10.              Ion Heksasianoferat(II) ([Fe(CN)6]4-)
Heksasianoferat(II) dari logam-logam alkali dan alkali tanah, larut dlam air, heksasianoferat(II) dari logam-logam lainnya tidk larut dalam air dan dalam asam encer dingin, tetapi terurai oleh alkali.
11.              Heksasianoferat(III) ([Fe(CN)6]3-)
Heksasianoferat(III) dari alkali dan alkali tanah larut dalam air, begitpula besi(III) heksasianoferat(III). Heksasianoferat(III) dari kebanyakan logam lain tidak larut atau sangat sedikit larut. Heksasianoferat(III) dari logam-logam umumnya lebih larut dari heksasiano ferat(II)nya.
12.              Hipoklorit (OCI-)
Semua  hipoklorit larut dalam air. Zat-zat ini bereaksi basa karena hidrolisis.
13.              Klorida (Cl-)
Kebanyakan klorida larut dalam air.Merkurium(I) klorida (Hg2Cl2), perak klorida (AgCl), timbel klorida (PbCl2) (yang ini larut sangat sedikit dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air mendidih), tembaga(I) klorida (CuCl), bismutoksiklorida (BiOCl), stimbiumoksiklorida (SbOCl), dan merkurium(II) oksiklorida (Hg2OCl2) tidak larut dalam air
14.              Bromide (Br-)
Perak, merkurium(I), dan tembaga(I) tidak larut dalam air. Timbel bromide sangat seikit larut dalam air dingi tetapi mudah larut dalam air mendidih.Semua bromide lainnya larut.
15.              Iodide (I-)
Kelarutan iodide serupa dengan klorida dan bromide. Perak, merkurium(I), merkurium(II), tembaga(I), dan timbel iodide adalah garam-garamnya yang paling sedikit larut.
16.              Fluorida (F-)
Flourida dari logam alkali yang umum dan dari perak, merkurium, aluminium dan nikel, mudah larut dalam air, sedang fluoride dari timbel, tembaga, besi(III), barium, litium larut sedikit, dan fluoride dari logam alkali tanah yang lainnya tidak larut dalam air
17.              Nitrat (NO3-)
Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismuth menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air, garam-garam ini larut dalam asam nitrat encer
18.              Klorat (ClO3)
Semua klorat larut dalam air, kalium klorat adalah salah satu dari yang paling sedikit larut(66 g-1 pada 18°) dan litium klorat salah satu yang banyak larut (3150 g-1 pada 18°).
19.              Bromate (BrO3-)
Perak, barium, dan timbel bromate, larut sedikit dalam air, dengan kelarutan masing-masing adalah 2,0 g-1, 7,0 g-1, dan 13,5 g-1 pada 20°, merkurium (I) bromate juga sangat sedikit larut. Kebanyakan dari bromate logam-logam lainnya mudah larut dalam air
20.              Iodat (IO3-)
Iodat logam-logam alkali larut dalam air, iodat logam-logam lainnya sangat sedikit larut, dan umumnya kurang larut dari klorat dan bromate padannya. Beberapa kelarutan dalam g-1 pada 20° adalah timbel iodat 0,03(25°), perak iodat 0,06, barium iodat 0,22, kalsium iodat 3,7, kalium iodat 81,3, dan natrium iodat 90,0. Asam iodat merupakan zat padat kristalin, dan mempunyai kelarutan 2,330 g-1 pada 20°

21.              Perklorat (ClO4-)
Perklorat umumnya larut dalam air. Kalium perklorat adalah salah satu dari yang paling sedikit lart (7,5 g-1 dan 218 g-1, masing-masing pada 0° dan 100°) dan natrium perklorat adalah salah satu dari yang paling bnayak larut (2,096 g-1 pada 25°)
22.              Borat (BO33-, B4O72-, BO2-)
Borat-borat diturunkan dari ketiga asam borat : asam ortoborat (H3BO3), asam piroborat (H2B4O7) dan asam metaborat (HBO2). Asam ortoborat adalah zat padat kristalin yang putih, yang sangat sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih larut dalam air panas, garam-garam dari asam ini sangat sedikit diketahui dengan pasti. Asam ortoborat yang dipanaskan pada 100°, akan diubah menjadi asam metaborat pada 140° dihasilkan asam piroborat. Kebanyakan garam ini diturunkan dari asam meta dan piro. Disebabkan oleh lemahnya asam borat, garam-garam yang larut terhidrolisis dalam larutan, dan karenanya bereaksi basa.
BO33- + 3H2H3BO3 + 3OH-
B4O72- + 7H2O 4H3BO3 + 2OH-
BO2- + 2H2OH3BO3 + OH-
Kelarutan borat dari logam-logam alkali mudah larut dalam air.Borat dari logam-logam lainnya umumnya sangat sedikit larut dalam air, tetapi cukup larut dalam asam-asam dan dalam larutan ammonium klorida.
23.              Sulfat (SO42-)
Sulfat dari barium, strontium, dan timbel praktis tak larut dalam air, sulfat dari kalsium dan merkurium(II) larut sedikit, dan kebanyakan sulfat dari logam-logam sisanya, larut. Beberapa sulfat basa, misalnya dari merkurium, bismuth, dan kromium, juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam asam klorida encer atau asam nitrat encer.
Asam sulfat adalah cairan yang tidak berwarna, seerti minyak dan higroskopik, dengan berat jenis 1,838.Asam pekatnya yang murni dan komersial, adalah suatu campuran bertitik didih konstan, dengan titik didih 338° dan mengandung asam kira-kira 98 persen.Cairan ini dapat bercampur dengan air dalam sumua perbandingan dengn melepaskan panas yang banyak, ketika mencampurkan keduanya, asam harus selalu dituang dalam aliran yang tipis kedalam air (jika air yang dituangkan kepada asam yang lebih  berat itu, uap mungkin dengan tiba-tiba akan erbentuk yang akan mengangkat sedikit asam beramanya, sehingg mungkin menimbulkan cedera yang berat).
24.              Peroksodisulfat (S2O82-)
Peroksodisulfat yang paling terkenal yaitu dari natrium, kalium, ammonium, dan barium, larut dalam air diantara mana garam kaliumnya adalah yang paling sedikit larut(17,g-1pada 0°C)
25.              Silikat (SiO2-3)
Asam-asam silikat dapat dinyatakan dengan rumus umum xSiO2.yH2O.Garam-garam yang bersangkutan dengan asam ortosilikat,H4SiO4,(SiO2.2H2O),asam metasilikat,H2SiO3(SiO2.H2O),dan asam disilikat H2Si2O5 (2SiO2.H2O), dikenal dengan pasti.metalisikat sering dinyatakan sebagai silikat saja.
26.              Heksafluorosilikat ([SiF6]2-)
Kebanyakan heksafluorosilikat dari logam-logam (kecuali garam-garam barium dan kaluimnya,yang hanya sedikit larut),larut dalam air.larutan dari asamnya (asam hidrofluorosilikat H2[SiF6]) merupakan salah satu produk dari aksi oleh air terhadap silicon tetrosfafluorida,dan akan terbentuk juga dengan melarutkan silica dalam asam fluorida.
SiO+6HF → H2[SiF6] +2H2O

27.              Ortofosfat (PO3-4)
Asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga,yang membentuk tiga deret garamortofosfatprimer,mis.NaH2PO4,ortofosfat sekunder,mis.Na2HPO4,dan ortofosfat tersier,mis.Na3PO4.jika suatu larutan asam ortofosfat dinetralkan dengan natrium hidroksida dengan memakai jingga metil sebagai indicator,titik netral dicapai bila asam itu telah diubah menjadi fosfat primernya,dengan fenolflatlain sebagai indicator,larutan akan bereaksi netral bila fosfat sekundernya terbentuk ,dengan 3mol alkali,akan terbentuk fosfat tersier atau fostat normalnya.NaH2PO4 bersifat netral terhadap jingga metil dan asam terhadap fenolflatlainNa2HPO4 bersifat netral terhadap fenolflation dan basa terhadap jingga metil,Na2PO4 bersifat basa terhadap kebanyakan indicator, karena hidrolisisnya yang luas.natrium fosfat yang biasa,adalah dinatrium hydrogen fosfat, Na2HPO412H2O.                                                      
Kelarutan fosfat dari ammonium dari logam-logam alkali,kecuali dari litium,larut dalam air,fosfat primer dari logam-logam alkali tanah juga larut.semua fosfat logam-logam lainya,dan juga fosfat sekunder dan tersier dari logam-logam alkali tanah,larut sangat sedikit atau tidak larut dalam air.
28.              Pirofosfat (P2O74-) dan Metafosfat (PO3-)
Natrium pirofosfat dibuat dengan memanaskan dinatrium hydrogen fosfatfos
2Na2HPO4 Na4P2O7 + H2O
Sejumlah metafosfat dikenal orang dan zat-zat ini boleh dianggap sebagai turunan dari asam polimer (HPO3) yaitu asam polimetafosfat. Calgon yang dipakai untuk pelunakan air, mungkin adalah (NaPO3)6 atau Na2[Na4(PO3)6].
Piro- dan metafosfat memberi hasil positif padauji ammonium molibdat setelah dipanaskan selama beberapa waktu, ini pasti disebabkan oleh perubahannya yang mula-mula dalam larutan menjadi ortofosfat.Perbedaan yang utama antara orto-, piro-, dan meta-fosfat tertera dalam tabel berikut.
29.              Fosfit (HPO32-)
Fosfit dari logam alkali larut dalam air, semua fosfit dari logam-logam lainnya tak larut dalam air.
30.              Hipofosfit (H2PO2-)
Semua hiposfosfit larut dalam air.
31.              Arsenit (AsO33-) dan Arsenat (AsO42-)
32.              Kromat (CrO42-) dan Dikromat (Cr4O72-)
Kromat logam biasanya adlah zat-zat padat berwarna, yang mnghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air.Asam mineral encer, yaitu ion-ion hydrogen, kromat berubah menjadi dikromat yang terakhir ini menghasilkan larutan yang merah-jingga. Perubahan ini dibalikkan oleh alkali, yaitu oleh ion-ion hidroksil
2CrO42- + 2H+ 2HCrO4-↔ Cr2O72- + H2O
Kromat dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut dalam air, strontium kromat larut sangat sangat sedikit.Kebanyakan kromat logam-logam lain tak larut dalam air.Natrium, kalium, dan ammonium dikromat larut dalam air.
33.              Permanganate (MnO4-)
Semua permanganate larut dalam air, membentuk larutan ungu (lembayung-kemerahan)
34.              Asetat (CH3COO-)
Semua asetat normal, terkecuali perak merkurium(I) asetat yang sangat sedikit larut, dengan mudah larut dalam air. Beberapa asetat basa dari besi, aluminium, dan kromium tak larut dalam air. Asam bebasnya CH3COOH adalah cairan yang tak berwarna dengan bau yang menusuk, dengan titik didih 117°, titik lebur 17° dan dapat bercampur dengan air dalam semua perbandingan zat ini bersifat korosif terhadap kulit manusia.
35.              Format (HCOO-)
Terkecuali garam-garam timbel, perak, dan merkurium(I) yang sangat sedikit larut, kebanyakan format larut dalam air. Asam bebasnya HCOOH adalah suatu cairan yang berbau menyengat (titik didih 100,5°, titik lebur 8°) yang dapat bercmpur dengan air dalam semua perbandingan dan menimbulkan lepuh-lepuh bila mengenai kulit.


36.              Oksalat (COO22-)
Oksalat dari logam-logam alkali dan besi (II) larut dalam air, semua oksalat lain tak larut atau sangat sedikit larut dalam air. Mereka semuanya larut dalam asam-asam encer.Beberapa oksalat larut dalam lautan pekat asam oksalat dengan jalan membentuk oksalat asam atau oksalat kompleks yang larut.Asam oksalat (suatu asam dibasa) adalah zat padat kristalin, tidak berwarna, dan sangan mudah dalam air.
37.              Tartrat (C4H4O62-)
Asam tartarat HOOC [CH(OH)2] COOH atau H2C4H4O6 adalah zat padat kristalin, yang teramat mudah larut dalam air, zat ini adalah suatu asam basa. Kalium dan ammonium hydrogen tartrat sangat sedikit larut dalam air, tartrat dari logam alkali lainnya mudah larut. Tartrat normal dari logam-logam alkali mudah larut, sedang tartrat normal dari logam-logam lainnya sangat sedikit larut dalam air, tetapi melarut dalam larutan tartrat dari logam alkali dengan membentuk garam komplekls, yang sering tak member reaksi yang khas dari logam-logam yang terdapat. Garam-garam komersialnya yang paling penting adalah “tartrat emetic” K(SbO).C4H4O6.0,5 H2O “garam Rochelle” KNa. C4H4O6.4 H2O dan “krim tartrat” KH. C4H4O6.
38.              Sitrat (C6H5O73-)
Asam sitrat HOOC.CH2.C(OH)-CO2H.CH2.COOH.H2O atau H3C6H5O7.H2O adalah zat padat kristalin yang sangat larut dalam air, ia menjadi tak-terhidrat pada 55o dan melebur pada 160o. ia merupakan asam tribasa, dan karenannya menghasilkan tiga derat garam.
39.              Salisilat (C7H5O3-)
Asam salsilat C6H4(OH)COOH membentuk jarum-jarum tak berwarna, yang melebur pada 155o. asamnya sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih laruh dalam air panas, darimana zat itu dapat dikrastilkan kembali. Zat ini mudah larut dalam alcohol dan eter.
40.              Benzoate (C6H5COO-)
asam benzoate C6H5COOH adalah zat padat putih, kristalin, titik leburnya adalah 121o. asam ini sangat sedikit larut dalam air, tetapi lebih larut dalam air panas, dimana ia akan mengkristal setelah didinginkan, ia larut dalam alcohol dan eter. Semua benzoate kecuali garam berzoat dari perak dan besi(III) basa, mudah larut dalam air dingin.
41.              Suksanat (C4H4O42-)
                                                                                                                          kelarutan asam suksinat, HOOC. CH2. CH2.COOH atau H2C4H4O42- (suatu asam dibasa) adalah zat padat kristalan putih.

42.              Hidrogen Peroksida (H2O2)
Zat ini diperdagangkan dalam bentuk larutan ’10-, 20-, 40-, dan 100-volume’.terbentuk dengan menambahkan natrium peroksida dalam porsi-porsi yang kecil kepada air es.


43.              DITIONIT (S2O42-)
Ditionit diperoleh dari kerja zat-zat pereduksi seperti zink, atas hydrogen sulfit. Natrium ditionit adalah zat pereduksi yang sangat kuat

Untuk makalah Dapat Download Makalah Anion
Lebih lengkap dan jelas

0 komentar:

Posting Komentar