BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Gula sering kita jumpai pada kehidupan sehari
–hari dan biasanya digunakan sebagai pemanis dalam membuat minuman seperti teh,
kopi, susu dan lain sebagainya gula juga
bisa digunakan dalam pemanis untuk jajanan pasar seperti dadar gulung,
kelanting dan lain sebagainya. Gula
banyak sekali macamnya ada gula aren atau gula merah, gula pasir yang sering
kita konsumsi, gula halus untuk pembuatan roti.
Dari peryataan itulah maka kita dapat mempelajari kandungan gula pada suatu makanan maupun minuman agar tidak terjadi kelebihan kadar gula dalam suatu makanan atau minuman karena apa bila pada suatu makanan maupun minuman terjadi kelebihan kadar gula dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, merusak kekebalan tubuh, merusak hati, kencing manis dan lain – lain . Apa bila kita kekurangan gula kita juga dapat terkena penyakit seperti pusing, lemas tidak ada tenaga. Dalam percobaan kali ini kita diharapakan dapat menentukan kadar gula pada suatu zat makanan atau pun minuman dengan menggunakan metode fehling dan metode luff
I.2 Tujuan Percobaan
Dari peryataan itulah maka kita dapat mempelajari kandungan gula pada suatu makanan maupun minuman agar tidak terjadi kelebihan kadar gula dalam suatu makanan atau minuman karena apa bila pada suatu makanan maupun minuman terjadi kelebihan kadar gula dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, merusak kekebalan tubuh, merusak hati, kencing manis dan lain – lain . Apa bila kita kekurangan gula kita juga dapat terkena penyakit seperti pusing, lemas tidak ada tenaga. Dalam percobaan kali ini kita diharapakan dapat menentukan kadar gula pada suatu zat makanan atau pun minuman dengan menggunakan metode fehling dan metode luff
I.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari melakukan percobaan atau
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Ø
Mengetahui
cara penetapan kadar gula.
Ø
Mengetahui
cara penggunaan alat – alat kimia.
Ø
Mengetahui
cara perhitunganya.
I.3 MANFAAT PERCOBAAN
Ø
Mengetahui
cara – cara yang digunakan dalam menentukan kadar gula.
Ø
Mengetahui
cara – cara yang digunakan dalam menentukan kadar gula.
Ø
Kita dapat
mengetahui cara-cara perhitungan nya.
Ø
Kita dapat
mengunakan alat – alat kimia yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi. Gula biasanya dalam
bentuk padat. Gula digunakan
untuk mengubah rasa menjadi manis dalam makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa merupakan menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula
minor lainnya, seperti kelapa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap
ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim
hangat seperti Australia, Brasil, dan Thailand. Indonesia
pernah menjadi produsen gula utama dunia
pada tahun 1930-an, namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih
efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara
berkembang dua kali lipat
lebih banyak dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin, negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur.
Karbohidrat merupakan hasil polimer kondensasi dari beberapa molekul
monosakarida yang dihubungkann oleh ikatan alpa Glukosidis, yang apabila
terhidrolisa akan menghasilkan senyawa monosakarida dengan gugusan aldehiuda (
Glukosa )dan Ketosa ( Fruktosa ). Atau polihi alkohol yang apabila dihrolisa
akan menghasilkan senyawa yang mengansung gugus fungsional aldehida (Aldosa)
dan Carbonil/Keton (Ketosa). Menurut Winarno (1984) bahwa Karbohidrat pada
umumnya dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu Polisakarida, Oligosakarida
(Disakarida) dan monosakarida.
Polisakarida
merupakan makro mulekul hasil polimerisasi dari beberapa molekul glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan alpa Glukosidis pada atom karbon 1 – 4 dan 1 – 6.
seperti Pati, Glikogen, Serat dan Inulin.
Senyawa
Oligosakarida merupakan polimer kondensasi dari dua molekul Gluksa atau
Fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan alpha Glukosidis pada atom karbon 1 – 4
(Maltosa) , Alpha Glokusidis pada atom karbon 1 – 2 ( Sukrosa) dan Beta
Gaalaktosidis atom karbon 1 – 4 ( Laktosa. ).
Apabila
dua molekul monosakarida yang menyusunnya sama disebut Disakarida, dan jika
berlainan disebut Oligosakarida. Sedangkan senyawa Monosakarida adalah senyawa
karbohidrat yang paling sederhana, yang disebut Gula reduksi.
Pati
merupakan polimer dari beberapa molekul Glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
alpha Glukosidis pada atom karbon 1 – 4 dan 1 – 6, yang terdiri dari Amilosa
(Ikatan Alpha Atom Karbon 1- 4) dalam strukturnya merupakan senyawa rantai
karbon yang berbentuk lurus dan Amilopektin (Ikatan alpa Atom karbon 1 – 6),
dalam strukturnya merupakan senyawa rantai karbon yang bercabang
Penetapan kadar gula reduksi dalam produk pangan dengan
metoda Munson Walker secara Gravimetri menggunakan pereaksi Fehling, yang
dibuat dari larutan Tembaga Sulfat dan Kalium Natrium Tartra dalam suasana
alkalis sebagai berikut :
CuSO4 + 2NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4
Cu(OH)2 CuO + H2O
COOK COOK
H-C-OH + CuO H-C-O---Cu + H2O
H-C-OH H-C-O
COONa COONa
Fehling/Sochlet
Sedangkan dalam analisa reagen Fehling/Sochlet jika
dipanaskan akan terurai menghasilkan Tembaga Alkalis atau Tembaga Hidroksida /
Cu(OH)2 yang akan direduksi oleh Glukosa menghasilkam Asam Glukonat, dalam hal
ini Glukosa bertindak sebagai Reduktor dan Tembaga Hidroksida sebagai
Oksidator, dari reaksi ini Glukosa disebut sebagai Gula Reduksi.
COOK COOK
H-C-O---Cu + H2O H-C-OH + Cu(OH)2
H-C-O H-C-OH Biru
COONa COONa
O O
C H + 2 Cu( OH )2 C—OH + 2 H2O +.Cu2O
H—C—OH H—C--OH
HO- C ----H HO –C----H Merah Bata
H---C—OH H—C--OH
H-- C-- OH H—C--OH
CH2OH CH2OH
Glukosa Asam Glukonat
(Gula Reduksi)
C. Dasar Analisa kadar Gula Reduksi
Pada
prinsipnya penetapan kadar gula reduksi dengan metoda Munson Walker secara
Gravimetri adalah dengan menentukan banyaknya Kupro oksida (Cu2O) yang
terbentuk dari oksidasi reduksi Kupri Hidroksida (Cu(OH)2 dari penguraian
reagen Fehling dengan Gula reduksi , dengan dilakukan penimbangan
Kemudian
bobot Cu2O yang diperoleh ekuivalen/ setara dengan gula reduksi , yang ada
dalam l;arutan sampel , dan dapat dilihat dalam Tabel Hammond
Adapun tahapan/langkah analisanya adalah sebagai berikut
:
1. Persiapan Sampel
Tujuan perlakukan ini untuk memperluas permuakaan bahan,
Sampel dihaluskan dengan menggunakan Mortar sampai halus kemudian ditimbang
dengan teliti
2. Hidrolisa
Sampel halus yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam
labu Erlenmeyer 300 ml, dan ditambah dengan larutan HCl 30 % kemudian
dipanaskan dalam water batch . Kreteria yang digunakan untuk mendeteksi bahwa
Hidrolisa berakhir (sempurna) atau semua Sukrosa telah terhidrolisa sempurna
adalah dilakukan pengecekan dengann menggunakan reagen Selliwanof , jika
larutan sampel menjadi berwarna merah darah berarti hidrolisa dapat telah
sempurna Jadi tujuan tahap ini adalah untuk menghidrolisa Sukrosa menjadi Gula
reduksi
Jadi tujuan tahap ini adalah untuk menghidrolisa Pati
menjadi Gula reduksi
HCl
C12H22O11 C6H12O6 + C6H12O6.
Sukrosai Gula Reduksi
3. Penetralan
Tujuan tahap Netralisasi adalah untuk mentralkan sisa
Asam Chlrida (HCl) dalam sampel hasil hidrolisa. Penetralan digunakan
larutan Natrium Hidroksida (NaOH) konsentrasinya setara dengan konsentrasi HCl
yang digunakan ndalam tahap Hidrolisa. Sampel dikatakan telah netral, jika
dilakukan pengecekan dengann Kertas Indikator Universal (pH), akan menunjukkan
pH 7,0
Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
HCl (sisa ) + NaOH NaCl + H2O
4. Redoks 1
Larutan sampel netral dilakukan Redoks dengan reagen
Fehling dan dipanaskan secara refluk selama 10 menit. Dalam tahap ini akan
terjadi endapan merah bata (Cu2O ) dan larutan berwarna biru
COOK COOK
H-C-O---Cu + H2O H-C-OH + Cu(OH)2
H-C-O H-C-OH Biru
COONa COONa
O O
C H + 2 Cu( OH )2 C—OH + 2 H2O +.Cu2O
H—C—OH H—C--OH
HO- C ----H HO –C----H Merah Bata
H---C—OH H—C--OH
H-- C-- OH H—C--OH
CH2OH CH2OH
Glukosa Asam Glukonat (Gula Reduksi)
5. Penyaringan
Endapan Kupro Oksida (Cu2O) yang diperoleh dari tahap
Redoks, dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring yang telah
ditimbang terlebih dahulu, penyaringan dapat dipercepat dengan menggunakan
pompa vakum dalam Corong (Krus) Gooch.
6 . Perlakuan blanko, pelaksanaannya sama dengan
perlakuan sampel, tetapi hal ini tidak menggunakan sampel, jadi cukup reagen
Fehling dilakukan pemanasan secara refluk, kemudian disaring dengann kertas
saring yang telah ditentukan bobotnya
7. Gravimetri Endapan Cu2O dalam kertas saring , baik
perlakuan sampel maupun blanko dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 oC ,
kemudian didinginkan dalam Eksikator , Selanjutnya ditimbang dengan Neraca
analitik yang sama dengan penimbangan sampel maupun kertas saring. Selanjutnya
banyaknya gula reduksi dicari dalam Tabel Hammond berdasarkan bobot Cu2O (mg)
yang diperoleh
[file://localhost/C:/Users/Lenovo/Downloads/ko%204%20gula/Dewi%20Barida%20F..htm]
Gula sangat berguna bagi kehidupan kita sehari – hari.
Banyak sekali macam - macam gula, berikut ini adalah gula yang bisa jadi penambah rasa manis.
Berikut beberapa di antaranya:
- Gula pasir atau gula putih
Bisa diperoleh dari tebu. Gula pasir hanya mengandung
satu jenis gula, yaitu sukrosa, yang merupakan gula kristal. Gula pasir adalah
bahan baku pembuatan permen, selai, dan jeli. Ketiganya disebut makanan
berkadar sukrosa tinggi.
- Gula merah
Dibuat dari pemekatan nira bunga kelapa, aren, atau
siwalan. Kandungan gula merah adalah sukrosa 50 persen, glukosa, dan fruktosa.
- Gula alkohol
Disebut demikian karena dalam struktur kimianya
mengandung banyak gugus hidroksi (-OH). Gula alkohol juga merupakan bahan
pembuat permen. Umumnya nilai kalori gula alkohol lebih rendah daripada gula
pasri, tapi jika dikonsumsi terlalu berlebihan dapat menimbulkan efek laksatif
atau sering buang air besar.
- Sorbitol dan manitol
Berasal dari glukosa dan manosa. Kemanisan sorbitol hanya
60 persen dari sukrosa, sedangkan manitol 50 persen. Sorbitol merupakan gula
alami pada jagung, sehingga disebut gula jagung. Sifat gula jagung tidak tahan
panas. Karena itu, kemanisannya akan berkurang saat digunakan untuk mengolah
masakan di atas api.
- Aspartam
Kemanisannya 200 kali sukrosa, sehingga penggunaannya
sedikit sekali. Aspartam terbuat dari dua jenis asam amino (protein), yaitu
fenilalanin dan asam aspartat. Gula ini sebaiknya tidak digunakan pada suhu
tinggi karena asam aminonya akan rusak.
- Sakarin
Merupakan pemanis nonnutrisi yang memiliki kemaniasn
300-400 kali sukrosa. Kemampuan sakarin untuk membentuk larutan pekat dan
kemanisannya sangat tinggi, sehingga cenderung pahit.
- Siklamat
Pemanis buatan yang sering digunakan untuk membuat permen
karet atau es krim. Menurut beberapa studi, khususnya sakarin dan siklamat
merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker).
- Gula stevia
Diperoleh dari ekstrak daun Stevia rebaudiana dan
merupakan pemanis tidak berkalori alami, sehingga aman dikonsumsi. Sayangnya,
gula stevia meninggalkan rasa pahit, meski dapat berkurang dengan meningkatnya
kemurnian.
- Madu
Ini adalah sirop alami yang berasal dari sari bunga dan
diisap oleh lebah yang kemudian disimpan di sarangnya. Madu cukup menyehatkan
dengan kandungan gizi cukup kompleks seperti karbohidrat, protein asam amino,
vitamin, dan mineral, serta mudah diserap oleh sel-sel dan jaringan tubuh.
Komposisi madu terdiri atas 34 persen glukosa, 41 persen fruktosa, 2,4 persen
sukrosa, dan 18,3 persen air. Unsur gula madu yang utama adalah fruktosa.
- Gula buah
Buah-buahan yang manis mengandung fruktosa. Konsumsi berlebihan juga dapat
meningkatkan kadar gula darah.
[http://oraboo.com/showthread.php?1323-Macam-Gula]
[http://oraboo.com/showthread.php?1323-Macam-Gula]
Dalam
menentukan kadar gula kita menggunakan titrasai dengan menggunakan larutan Nas2O3.
Titrasi adalah
metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Karena pengukuran volum memainkan peranan penting dalam
titrasi, maka teknik ini juga dikenali dengan analisa volumetrik. Analisis titrimetri merupakan satu dari bagian utama dari
kimia analitik dan perhitungannya berdasarkan hubungan stoikhiometri dari
reaksi-reaksi kimia.
[http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi]
Cara mentukan kadar gula suatu senyawa adalah
Kadar gula = x
100%
Keterangan :
M sample setelah ditirasi
dalam satuan gram
M sample dalam satuan gram
II.2. Sifat-Sifat Bahan
Sirup
§
Viskositas (kekentalan) sirup disebabkan oleh
banyaknya ikatan
hidrogen antara gugus hidroksil (OH) pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya.
Asam sulfat
Ø
Molekul rumus H2SO4
Ø
Massa
molar 98,079 g / mol
Ø
Bentuk
cair
Ø
tidak
berwarna
Ø
tidak
berbau
Ø
Kepadatan
1,84 g/cm3, cairan
Ø
Titik
lebur = 10 ° C, 283 K, 50 ° F
Ø
Titik
didih = 337 ° C, 610 K, 639 ° F
Ø
Viskositas
26,7 cP (20 ° C)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III. 1 BAHAN YANG DIGUNAKAN
a.
Minyak / lemak
b.
Alcohol 95 %
c.
KOH
d.
Indicator PP
e.
KOH alkoholis
f.
HCl 0,5 N
III. 2 ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Erlenmeyer
b. Pendingin
Tegak
c. Buret
d. Pemanas
e. Pendingin
balik
III. PROSEDUR PERCOBAAN
Ø
PENETAPAN ANGKA ASAM
·
Timbang ± 20 gram lemak /
minyak, masukkan kedalam Erlenmeyer dan tambahkan 50 cc alcohol 95 % netral.
·
Setelah itu sambung dengan
pendingin tegak dan panaskan sampai mendidih, dan kocok kuat – kuat untuk
melarutkan asam lemak bebasnya.
·
Setelah
dingin, titrasi dengan larutan KOH 0,1 N dengan memakai indicator PP.
·
Akhir
titrasi tercapai bila perubahan warna menjadi merah muda.
Ø
PENETAPAN ANGKA PENYABUNAN
·
Timbang
lemak / minyak dengan teliti 3 gram.
·
Letakkan dalam Erlenmeyer 200
cc.
·
Kemudian
tambahkan 50 cc larutan KOH alkoholis.
·
Setelah
itu disambung dengan pendingin balik dan didihkan selama ± 30 menit.
·
Dinginkan
dan titrasi dengan larutan HCl 0,5 N.
·
Kemudian lakukan pula terhadap
blanko dengan prosedur yang sama.
membingungkan. :(
BalasHapus