1/31/2013

Identifikasi Alkohol dan Karbohidrat


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

        Dalam kehidupan sehari – hari kita sering sekali mendengar kata - kata alkohol dan karbohidrat biasanya alkohol digunakan dalam membersihkan luka dan juga dapat digunakan sebagai pengawet bagi hewan umumnya hewan yang lebih kecil dan karbohidrat kita dengar dalam kandungan makanan sehari – hari. Dimana Alkohol adalah suatu istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH)  dalam kimia sering disebut Alkanol yang memiliki rumus umum CnH2n+1OH. Karbohidrat sendiri adalah terdiri dari banyak senyawa organik salah antara lain Glukosa, Selulosa dan lain sebagainya. Oleh karena itu dalam percobaan kali ini kita akan mengidentifikasi apakah zat yang tersedia mengandung Alkohol maupun karbohidrat dengan menggunakan Acetyl Cloride, Lucas test, dan Asam kromat test untuk identifikasi Alkohol serta Molisch untuk karbohidrat, Bial untuk pentosa, Selinoff untuk ketohexose, dan Benedict untuk gula reduksi untuk identifikasi apakah zat tersebut mengandung  Karbohidrat didalamnya.

I.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari melakukan percobaan atau kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.       Mengidentifikasi adanya alkohol dalam zat.
2.       Mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam zat.


I.3 Manfaat Percobaan
        Manfaat dari adanya percobaan atau kegiatan ini adalah sebagai      berikut:

1.      Kita dapat mengetahui reagen-reagen apa saja yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi adanya alkohol dan karbohidrat.
2.      Kita dapat mengetahui tesst-test apa saja yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya alkohol dan karbohidrat.
3.      Kita dapat mengetahui cara-cara perhitungan nya.
4.      Kita dapat menggunakan alat – alat kimia lebih ahli lagi dari sebelumya.
5.      Mengetahui sifat – sifat bahan yang dugunakan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum
Alkohol
            Alkohol sering disebut etanol  yang juga disebut grain alcohol dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
            Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. [ http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol ]
Cirri – cirri dari alkohol adalah berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah menguap, mudah serta terbakar
            Alkohol dapat dibagi menjadi tiga yaitu 
1.      alkohol primer  mempunyai rumus umum RCH2OH




2.      alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH



3.      tersier rumus umumnya RR'R"COH, dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil






dalam hal ini alkohol dikelompokan tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil

Kegunaan dari Alkohol adalah
Sebagai bahan bakar

Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan bensin.
Sebagai pelarut
Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut yang aman, serta bisa digunakan untuk melarutkan berbagai berbagai macam senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik. 
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen.

Klasifikasi Karbohidrat

 

Monosakarida

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibagi menjadi 2 yaitu aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa adalah glukosa dan galaktosa, serta ketosa adalah fruktosa.

 

Disakarida

Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang ikatannya melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul H2O. Contohnya adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.

 

Polisakarida

Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.


II.2. Sifat-Sifat Bahan
        Asam Kromat
Ø      Basa konjugat
Ø      Dapat membentuk beberapa garam
Ø      Digunakan sebagai oksidator maupun katalis
Ø      Bilangan oksidasi +6

Ø      Massa molar 98,079 g / mol
Ø      Penampilan yang jelas, tidak berwarna cair, tidak berbau
Ø      Kepadatan 1,84 g/cm3, cairan
Ø      titik lebur    = 10 ° C, 283 K, 50 ° F
Ø      titik didih    =337 ° C, 610 K, 639 ° F
Ø      Larut dalam air
Ø      Keasaman (pKa) -3, 1,99
Ø      Viskositas 26,7 cP (20 ° C)

Zing Klorida
Ø      Senyawa kimia dengan rumus ZnCl2
Ø      Massa molar 136,315 g / mol
Ø      Penampilan padat kristal putih
Ø      bau tidak berbau
Ø      Kepadatan 2,907 g/cm3
Ø      titik lebur    =292 ° C, 565 K, 558 ° F
Ø      titik didih    =756 ° C, 1029 K, 1393 ° F
Ø      Kelarutan dalam air 4320 g / L (25 ° C)
Ø      Kelarutan larut dalam etanol, aseton dan gliserol
Ø     Kelarutan dalam alkohol 4300 g / L



              Etanol

Ø      Molekul rumus C2H6O
Ø      Massa molar 46,07 g mol-1
Ø      Tepat massa 46,041864814 g mol-1
Ø      Penampilan tak berwarna cair
Ø      Kepadatan 0,789 g/cm3
Ø      titik lebur          = -114 ° C, 159 K, -173 ° F
Ø      titik didih          =78 ° C, 351 K, 172 ° F
Ø      Tekanan uap 5,95 kPa (pada 20 ° C)
Ø      Keasaman (pKa) 15.9
Ø      Viskositas 0,0012 Pa s (pada 20 ° C)

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III. 1 BAHAN YANG DIGUNAKAN


a.       Acetyl chloride
b.      Alcohol
c.       HCl
d.      ZnCl2
e.       H2SO4
f.       Asam Kromat
g.      Aquadest
h.      Karbohidrat(glukosa, fruktosa, sukrosa, starch)
i.        α-naphtol
j.        Ethanol
k.      Karbohidrat(xylose, arabinosa, galaktosa, laktosa, glikogen)
l.        Orcinol
m.    Ferri Chlorida
n.      Resorcinol
o.      Hydrated Sodium Citrate
p.      Anhydrous Sodium Carbonate
q.      CuSO4.5H2O



III. 2 ALAT YANG DIGUNAKAN


1.      Tabung Reaksi
2.      Beaker Glass
3.      Ice bath
4.      Bunsen
5.      Water Bath
6.      Kertas Saring
7.      Penjepit
8.      Neraca Analitik
9.      Labu Ukur
10.  Gelas Arloji
11.  Rak Tabung Reaksi
12.  Spatula
13.  Gelas Ukur
14.  Pipet tetes


III.3 PROSEDUR PERCOBAAN

Ø   IDENTIFIKASI ALKOHOL
1.    ACETYL CHLORIDE
Tambahkan 10-15 tetes acetyl chloride dengan hati-hati kedalam tabung reaksi yang didalamnya berisi 0,5 ml alcohol. Adanya perubahan panas dan timbulnya gas HCl dapat menunjukkan adanya reaksi.

2.    LUCAS TEST
Masukkan 2 ml reagen lucas kedalam tabung reaksi berukuran kecil dan kemudian tambahkan 3-4 tetes alcohol. Tutup tabung reaksi kemudian kocok dengan kuat.
Alcohol tersier, alcohol benzilic dan alcohol allelic dapat menghasilkan alcohol yang keruh seperti alkil halide yang tidak dapat tercampur. Dalam waktu singkat, alkil halide yang tidak dapat tercampur tersebut akan memisah dengan sendirinya. Alcohol sekunder akan dapat membentuk larutan keruh yang menyerupai awan setelah 2-5 menit. Alcohol primer larutkan dalam reagen supaya terbentuk larutan yang bersih. Beberapa alcohol sekunder harus sedikit dipanaskan supaya dapat bereaksi dengan reagen.
Identifikasi ini hanya dapat dilakukan untuk alcohol yang larut dalam reagen. Dan dapat diartikan bahwa alcohol yang terdiri dari 6 atom karbon yang tidak dapat diidentifikasi.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
§      1-butanol (n-butyl alcohol)
§      2-butanol (sec-butyl alcohol)
§      2-metyl-2-propanol (t-butyl alcohol)



Reagen :
Dinginkan 10 ml HCl pekat didalam beaker glass dengan menggunakan ice bath. Selama pendinginan harus sambil dilakukan pengadukkan dan kemudian larutkan 16 gram ZnCl2 dalam asam.

Ø   IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
1.    MOLISCH UNTUK KARBOHIDRAT
Masukkan masing-masing 2 ml Karbohidrat : glukosa, fruktosa, sukrosa, starch (pati). Juga tambahkan 4 ml aquadest kedalam tabung reaksi yang lain yang dapat digunakan sebagai control.
Tambahkan 2 tetes reagen molisch pada masing-masing tabung dan kocoklah terus- menerus. Miringkan tabung reaksi dan tambahkan 5 ml H2SO4 secara hati-hati. Cairan asam akan terbentuk pada bagian bawah tabung. Catat dan amati warna pembatas dari kedua cairan yang terpisah tersebut. Warna ungu yang menunjukkan adanya karbohidrat.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
§      Monosakarida : glukosa, fruktosa
§      Disakarida : sukrosa
§      Polysakarida : starch (pati)
Reagen :
Campur 5 gr α-naphtol dalam 100 ml ethanol 95%.

2.    BIAL UNTUK PENTOSA
Masukkan masing-masing 2 ml karbohidrat 1% kedalam beberapa tabung reaksi yang berisi : xylose, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, starch (kocok) dan glikogen. Juga tambahkan 2 ml aquadest kedalam tabung reaksi yang lain yang dapat digunakan sebagai control.
Tambahkan 2 ml reagen bial pada masing-masing tabung. Panaskan masing-masing tabung tersebut dengan hati-hati diatan Bunsen sampai campuran tersebut mendidih. Catat masing-masing warna yang terbentuk pada masing-masing tabung. Catat masing-masing warna yang terbentuk pada masing-masing tabung. Jika tidak ada perubahan warna, tambahkan 5 ml aquadest dan 1 ml pentanol kedalam tabung reaksi tersebut, setelah dikocok kemudian amati dan catat perubahan warnanya.
Reagen :
Campur 3 ml Orcinol dalam 1 liter HCl pekat dan tambahkan 3 ml larutan Ferri Chlorida 10%.

3.    SELIWANOFF UNTUK KETOHEXOSE
Siapkan waterbath. Masukkan masing-masing 1 ml karbohidrat 1% kedalam beberapa tabung reaksi yang berisi : xylose, arabinosa, glukosa, galaktosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, starch (kocok) dan glikogen. Juga tambahkan 1 ml aquadest kedalam tabung reaksi yang lain yang dapat digunakan sebagai control.
Tambahkan 4 ml reagen seliwanoff pada masing-masing tabung. Masukkan 10 tabung tersebut kedalam beaker glass yang berisi air mendidih selama 60 detik. Pindahkan dan catat hasilnya.
Sebagai pengingat dari identifikasi seliwanoff, masukkan 3-4 tabung kedalam waterbath. Amati dari masing-masing tabung dalam interval waktu dari 1 menit hingga 5 menit. Catat hasilnya hingga interval waktu 1 menit kemudian pindahka tabng-tabung tersebut dari waterbath seletelah 5 menit. Catat perubahan warnanya.
Reagen :
Campur 0.5 gr Resorcinol dalam 1 liter HCl encer (1 volume HCl pekat dan 2 volume aquadest).

4.    BENEDICT UNTUK GULA REDUKSI
Siapkan water bath. Masukkan masing-masing beberapa ml karbohidrat (1%) kedalam beberapa tabung reaksi yang berisi: glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Juga tambahkan beberapa ml aquadest dalam tabung reaksi yang lain yang dapat digunakan sebagaikontrol.
Tambahkan 5 ml reagen benedict kedalam masing-masing tabung, kemudian masukkan masing-masing tabung tersebut kedalam waterbath selama 2-3 menit. Kemudian pindahkan tabung tersebut dan catat perubahannya. Endapan warna merah, coklat, atau kuning mengidentifikasikan yang positif. Tridak perlu mengamati perubahan warna tetapi yang harus diamati pembentukkan endapannya.
Campuran yang diidentifikasi :
Lakukan percobaan terhadap :
§      Monosakarida : glukosa, fruktosa
§      Disakarida : sukrosa
Reagen :
Campur 173 gr Hydrated sodium citrate dan 100 gr anhydrous sodium carbonate dalam 800 ml aquadest panas. Saring larutan dan tambahkan 17,3 gr CuSO4.5H2O. campur dalam 100 ml aquadest, kemudian larutkan sampai 1 liter.

3 komentar:

  1. boleh tau dapat identifikasi alkohol dari buku apa?

    BalasHapus
  2. dari buku praktikum kimia organik UPN "Veteran" JATIM gan

    BalasHapus