SCRUBBER
2.61
Definisi
Scrubber
Scrubber
dapat di definisikan sebagai alat pemisahan suatu partikel solid (debu) yang ada
di gas atau udara dengan menggunakan cairan sebagai alat bantu. Air adalah
cairan yang pada umumnya digunakan dalam proses scrubbing, meskipun dapat juga
digunakan cairan lainnya (seperti : asam sulfat, dll).
Pada
umumnya, scrubber mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 5 µ diameter. Namun
ada yang lebih spesifik yaitu mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 1 µ -
2µ diameter.
Definisi Scrubber Secara
Umum
Scrubber merupakan suatu variasi
peralatan yang besar untuk pemisahan zat padat atau cairan dari gas dengan
menggunakan air untuk menggosok partikel dari gas itu. Scrubber dapat juga
dikatakan berfungsi untuk mengurangi polutan udara yang dihasilkan oleh gas
buang suatu industri. Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran limbah gas.
Pengendalian pada sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena
hal tersebut dapat mengurangi keseluruhan limbah gas yang akan di proses dan
yang pada akhirnya dibuang ke lingkungan. Di dalam sebuah pabrik kimia,
pengendalian pencemaran udara terdiri dari 2 bagian yaitu penanggulangan emisi
debu dan penanggulangan emisi senyawa pencemar.
2.64
Mekanisme
Kerja Scrubber
Berikut
adalah tahapan mekanisme kerja scrubber, antara lain sebagai berikut:
1. Impingement
(pengontakan)
Suatu
campuran gas – debu masuk dengan cepat melalui inlet lalu di kontakkan dengan
cairan yang ada di dalam scrubber sehingga partikel debu akan tersangkut dalam
cairan.
2. Difusi
Partikel
– partikel debu tersebut di aliri oleh gas yang kemudian menyebabkan partikel
tersebut berupa tetesan – tetesan yang tersimpan melalui proses difusi.
3. Humidifikasi
Tetesan
debu tersebut lalu diflotasikan dengan cara humidifikasi, yaitu mengubah
permukaan tetesan – tetesan tersebut menjadi elektrostatis. Lalu, memisahkan
berdasarkan ukuran tetes ( besar dan kecil ) secara mekanik. Cara seperti ini
biasanya digunakan untuk debu berkonsentrat tinggi dan tergantung pada kondisi
spesifik debu dan gas – gas lain yang terlibat.
4. Kondensasi
Apabila
tetesan – tetesan itu telah mencapai dew point (titik embun), maka akan terjadi
peristiwa pengembunan ( yang mana tetesan – tetesan berukuran kecil akan
menjadi nukleus pengembunan ). Proses yang dilakukan secara mekanik ini akan
mengembunkan tetesan namun lebih efektif dan ukurannya lebih seragam atau
uniform. Mekanisme ini penting untuk gas panas dengan konsentrasi debu yang
kecil. Untuk konsentrasi yang lebih besar, perlu di tambahkan dengan jumlah
proses kondensasi tersebut.
5. Wetting
(pembasahan)
Proses
ini sebenarnya tidak berperan penting dalam scrubber. Ini dilakukan agar tidak
terjadi naiknya partikel debu setelah menjadi tetesan ( proses pembasahan
dilakukan agar partikel – partikel yang yang telah menjadi tetesan tidak ikut
keluar bersama gas lagi ).
6. Partisi
gas
Jika
pada suatu gas di lewatkan cairan atau busa, gas akan di pecah menjadi elemn –
elemen yang kecil dimana jarak antara partikel yang tersuspensi dan cairan yang
melingkupinya relatif kecil. Dalam beberapa proses terjadi pemisahan yang di
akibatkan gaya gravitasi dan gerakan brown dalam elemen, dalam hal ini cairan bertindak
sebagai awal pemisahan.
7. Dust
disposal
Dalam
beberapa scrubber, cairan tidak dipisahkan oleh gas tetapi mengalir sebagai
pengisi di atas permukaan. Terkecuali dari efek humidifikasi dan wetting (
pembasahan ), kerja cairan yang demikian adalah untuk membersihkan permukaan
dan mencegah debu naik kembali ke atas, hasil yang nyata terjadi juga karena
melibatkan tindakan mekanik yang spesifik.
8. Elektronik
precipitation
Faktor
ini juga berperan dalam proses scrubbing, namun mekanismenya sulit dipahami dan
hanya untuk kondisi yang amat penting serta hanya terjadi dalam beberapa
proses.
Jenis
– Jenis Scrubber
Di dalam industri, banyak dijumpai
scrubber dengan berbagai macam metode. Yang umum ialah scrubber yang mampu
menghasilkan partikel dengan ukuran 5µ diameter. Ada juga yang lebih spesifik
yang mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 1 µ- 2 µ diameter. Berikut ini
akan dijelaskan jenis atau macam-macam dari scrubber antara lain:
Wet
Scrubber
Wet
Scrubber dapat d definisikan sebagai alat pemisahan suatu partikel solid ( debu
) yang ada di gas dalam udara dengan menggunakan cairan sebagai alat bantu. Air adalah cairan yang pada umumnya
digunakan dalam proses scrubbing, meskipun dapat juga digunakan cairan lainnya
( seperti : asam sulfat, dll )
Wet Scrubber dapat mengurangi polutan
udara yaitu penanggulangan emisi debu dan penanggulangan emisi
pencemar yang dihasilkan oleh gas buang suatu industri dalam sekali proses.
Pada
umumnya, wet scrubber mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 1 µ - 2 µ
diameter.
Beberapa keuntungan dari Wet Scrubber antara lain :
ü Wet
Scrubber mempunyai kemampuan untuk menangani embun dan temperatur tinggi.
ü Pintu
masuk gas di dinginkan dan menghasilkan keseluruhan peralatan lebih kecil.
ü Wet
Scrubber dapat memindahkan gas dan partikel keduanya.
ü Wet
Scrubber dapat menetralkan gas yang bersifat menghancurkan.
Beberapa
Kerugian dari Wet Scrubber adalah :
ü Mudah
berkarat.
ü Kebutuhan
akan perawatan lebih sulit
2.67Chamber
Scrubber
Scrubber jenis ini
memiliki pencuci udara yang konvensial dimana gas akan di alirkan sampai ke
tempat penyemprotan dengan arah aliran yang sejalan atau berlawanan. Satu set
eliminator yang dipasang zig zag diletakkan pada saluran keluar, serta
pelat-pelat dipasang dalam ruang penyemprot.
Proses
pendingin gas terjadi saat gas melalui tangki silinder dengan penyemprot pada
bagian atas. Beberapa tangki atau menara juga memiliki sekat pada sisi yang
berlawanan yang juga berfungsi sebagai alat penyemprot. Pada proses untuk
memisahkan produk cair dan gas, pada saluran keluarnya terdapat alat pembalik
gas (gas reversal) dan juga suatu chamber (ruangan) khusus pada saluran outlet.
Biasanya bahan bakunya dari logam besi atau baja dengan ukuran 3 – 72 inch.
Kapasitas untuk inlet 50.000 cu ft/min. Ada juga tipe lain dimana gas akan
dilewatkan melaliu kamar khusus penyemprot yang terdiri atas lorong venturi
dengan lobang penyemprot dengan konsumsi air 15 gal/min tiap 10 hp.
Venturi
Scrubber
Satu
pengembangan terbaru dalam bidang gosokan gas adalah venturi scrubber, yang
mana telah ditemukan bermanfaat untuk koleksi
asam belerang berkabut. Metode pemisahan venturi didasarkan atas kecepatan
gas yang tinggi pada bagian yang disempitkan dan kemudian gas akan bersentuhan
dengan butir air yang dimasukkan didaerah sempit tersebut.
Alat
ini dapat memisahkan partikel hingga ukuran 0,1 mikron dan gas yang larut di
dalam air. Venturi scrubber menggunakan tekanan rendah ( sekitar 5 lb/sq. In )
pada lorong venturi dengan kecepatan 200 – 300 ft/sec. Air, produk, dan gas
buang dikumpulkan dalam mesin pemisah ( separator ) dengan metode siklon yang
ada pada bgian lorong venturi itu. Pressure dropnya sebesar 15 inch. Wtr dengan
konsumsi air sebesar 3 gal/mnt tiap power 10 hp.
Cyclone
Scrubber
Cyclone scrubber terdapat
pada beberapa tipe scrubber yang menggunakan metode siklon. Ada yang di dalam
lubang vertical bagian tengahnya terdapat bermacam – macam alat penyemprot
cairan. Namun, ada juga terdapat pemisahan cairan yang dilakukan melalui proses
disentegrator ( penghancur ) dengan mengalirkan gas melalui saluran tertentu.
Beberapa unit cyclone scrubber biasanya telah memiliki bagian disintegrator di
dalamnya. Kecepatan gas dalam tower (menara) anatara 4 – 8 ft/sec dan dengan
pressure drop sebesar 2 – 8 inch. Wtr dengan sirkulasi air sebesar 3 – 10
gal/min tiap 10 hp dari keseluruhan gas yang digunakan.
Fungsi
dari cyclone scrubber sangat efektif untuk menetralisir gas – gas beracun
seperti belerang, chlor, dsb. Ada juga yang mempunyai suhu di atas 180ºF
sehingga fungsinya juga sebagai pendingin dari gas buang industri kimia.
Rentang ukuran debu yang dapat dipisahkan ialah antara 3 – 5 mikron.
Packed
Scrubber
Merupakan
jenis scrubber dengan menara yang terbuat dari keramik, namun kurang efektif
untuk partikel berukuran 5 µ diameter kecuali jika flokulasi debu terjadi
karena pengembunan (kondensasi). Yang diharapkan pada metode ini ialah dengan
menjaga debu tetap pada ukurannya serta mencegah debu naik kembali. Kelemahan yang ada disini yaitu
kemungkinan terjadi penyumbatan saluran akibat debu.
gan makalah dan ppt nya boleh upload ulang gk ?
BalasHapus